Pak Sujud pengrajin Kaca Pyrex (Cref)

Sumber dari: M Zach (dengan edit beberapa ejaan)

BERKAH ROMADLON G ,, 

SUJUD STYA BUDI bapak dua orang anak ini mengawali karirnya pada tahun 2000 bergabung di PT. Kaca Cref galery sebagai karyawan. Perusahaan asing milik malaysia yang dikomandani oleh Mr KHOIRUL TAN kebangsaan Malaysia itulah sekaligus sebagai guru utamanya sehingga dia sangat menguasai dalam memproduksi souvenir pernak-pernik dan cindra mata yang bahan bakunya dari kaca pirex. Mr. KHOITUL TAN menjual produknya di Malaysia tepatnya di stand GENTINK ALANT Kuala Lumpur yang juga merupakan kios milik nya sendiri dan sedikit sekali yang dijual di Indonesia. Ini karena daya beli masyarakat jauh lebih menjanjikan di Malaysia dari pada Indonesia. Sekitar pertengahan tahun 2006 Mr. KHOIRUL TAN meninggal dunia dan bersamaan dengan itu tutup pula perusahaan yang dipimpinnya.


SUJUD STYA BUDI bapak dari dua anak dan seorang istri ,, dengan berbekal pengalaman yang diajarkan oleh Mr, KHOIRUL TAN selama bekerja sebagai karyawan dia nekat mengembangkan keahliannya tersebut untuk bertahan hidup. Dia memang tergolong orang muda yang cekatan, walaupun dengan latar belakang pendidikan yang hanya tamatan SLTA, tapi ternyata dia mempunyai keahlian khusus di bidang kerajinan pembuatan souvenir pernak-pernik dan cindra mata dengan bahan baku kaca pirex atau yang disebut dengan kerajinan kaca cref.

Ketika kuli tinta G datang bertamu ke rumahnya Sujud menerimanya dengan sangat suka cita dan dengan bangganya memberikan keterangan panjang lebar setiap ada pertanyaan dari kuli tinta G. Ketika ditanya soal apa yg menjadi tantangan utama ketika mengawali usaha mandiri ini, dengan sedikit menghela nafas yg agak panjang dia menjawab, "yang pasti pemasarannya, kalau soal membikin berapapun saya bisa. Saat itu saya harus berjalan kaki dari pintu ke pintu, mengingat produksi saya ini tergolong komoditi selera dan kebetulan yang menyukai pun juga hanya kalangan menengah keatas atau dengan kata lain mereka yang punya selera tinggi, maka cara pemasarannya pun juga berbeda. Saya harus menawarkan ke sekolah-sekolah yang sudah maju dan muridnya juga dari golongan anak orang-orang kaya, ke perguruan tinggi dan juga ke instansi pemerintahan dan swasta. Semuanya saya jelajahi tanpa kenal lelah walaupun saat itu penghasilannya cuma cukup untuk ongkos makan keluarga saja, berawal dari sanalah akhirnya saya bisa dapat pesanan-pesanan walaupun tidak dalam jumlah yang banyak, singkat cerita kemarin tanggal 29/31 Juli saya diundang oleh pemkab Gresik untuk ikut pameran dan alhamdulillah produk saya juga laku disamping itu ahirnya saya bisa kenalan dengan teman-teman G dengan harapan semoga melalui G ini saya bisa menemukan jalan terbaik sebagai pengrajin kaca cref galery yang mampu menyerap tenaga kerja dari kalangan orang-orang Gresik sendiri atau paling tidak bisa mengurangi angka pengangguran.
Walaupun dari nol saya rela menularkan ilmu saya pada mereka yang mau kerja menjadi karyawan saya barangkali saya diberi kesempatan untuk menjadi pengusaha kaca craf seperti Mr. KHOIRUL TAN. 

Cukup terharu melihat kondisi rumah Sujud yang hanya baru jadi 50% tapi tetap saja ditempati sebagai tempat tinggal dan sekaligus sebagai bengkel kerajinan kaca cref. Walaupun dengan segala keterbatasan yang ada, tapi sujud tetap bersyukur karena dari kemampuannya itu dia bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya walaupun dalam kondisi yang masih pas-pasan.


SUJUD STYA BUDI warga Banyu Upip RT 01 RW 05 desa Gempol Kurung Kec. Menganti Kab. Gresik, menempatkan hasil kerajinannya di sudut ruang tamu rumahnya yang baru selesai dibangun 50%. Dia cukup bangga walaupun dengan segala keterbatasan modal tapi paling tidak kemampuannya di bidang kerajinan kaca cref telah membantu kelangsungan hidup dua orang anaknya dan seorang istri. Seandainya Tuhan mengijinkan melalui kuli tinta G ini dia sangat berharap adanya pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya agar bisa menolong sesamanya dan paling tidak bisa mengurangi angka pengangguran di wilayah Gresik khususnya


Berat memang bagi SUJUD STYA BUDI yang terus menerus harus menghadapi tantangan yang sebenarnya tidak ringan. Setelah lolos dari persoalan pemasaran walaupun hasilnya masih kurang maksimal kini dia harus menghadapi produk Cina yang bahannya dari kaca cimex yang harganya lebih murah dan cara pengerjaannya mereka memakai cetakan yang tentunya hasilnya lebih cepat.

"Kalau saya kerjakan waktu 5 menit baru bisa menghasilkan 1 souvenir, mereka bisa menghasilkan 4 sampai 5 souvenir dalam waktu yang sama 5 menit."

Karena Indonesia mengikuti sistem pasar bebas maka ini adalah merupakan tantangan tersendiri walaupun kualitas produknya jauh lebih baik. Pernah ada cerita unik yang dialami SUJUD STYA BUDI ini ketika dia buka stan di KYA-KYA Kembang Jepun. Datang seorang ibu mudah menghampiri stannya dan bertanya "Mas ini kayak produk yang pernah saya beli di galery GENTINK ALANT milik Mr. KHOIRUL TAN di KUALA LUMPUR MALAYSIA cuma beda harga saja mas di sana jauh lebih mahal. Apa prodak ini asli seperti di galerinya Mr. TAN? (panggilan Mr. khirul tan)" SUJUD tersipuh, lalu menjawab "Ibu produk ini sama seperti yang dijual di galery GENTINK ALANT milik Mr. KHOITUL TAN. Saya dulu karyawannya dan sekarang beliau sudah meninggal dunia dan perlu ibu tahu bahwa yang dijual di KUALA LUMPUR ITU semuanya dibikinnya disini dan salah satu karyawannya itu saya." Sedikit agak malu-malu kucing ibu muda itu lalu menimang-nimang souvenir bikinan SUJUD dan tanpa basa-basi lagi dia langsung memborong beberapa set souvenir. Dan memang itulah perangai orang Indonesia yang sok gengsi tinggi dan kurang menghargai karya anak bangsanya sendiri yang sebenarnya mutuh dan kualitasnya jauh lebih baik. Karena mahalnya harga stan di Surabaya yang tidak terjangkau oleh SUJUD maka ia memutuskan untuk sekedar melayani pesanan-pesanan yang datang, walaupun dalam jumlah yang dibilang sedikit. IKUTI TERUS CURHAT SUJUD STYA BUDI PADA KULI TINTA G SELANJUTNYA ....


.. Teman-teman di Gresik, siap membantu pemasaran Pak Sujud.

M Zach
KACA KREFT
Satu2 nya yang ada di Gresik, kerajinan pernak-pernik (cindra mata) dalam berbagai bentuk dan model yang dibuat dari bahan baku kaca pyreck batangan. Putih berkilau seperti kristal, tampak indah tak heran mata bisa terbelalak kagum jika melihatnya. Unik nya lagi semua itu dikerjakan secara manual tanpa alat bantu cetakan. Sujud Setiya Budi itulah nama pengrajin kaca Kraft yang tinggal di desa Gempol Kurung Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Dengan modal bakat otodidak dia menggeluti profesi sebagai pengrajin Kaca Kraft terhitung sejak tahun 2002.

Dan yang pasti hasil kerajinan Kaca Kraft Sujud Setia Budi ini tidak kalahmutuh nya dengan kerajinan (pernak-pernik) yang dijual di Stan Gentink Alant kuala lumpur malaysia milik Mr. Khoirul Tan. Itu karena memang Sujud Setia Budi dulunya merupakan pengrajin andalan dari Mr. Khoirul Tan.


Posting Komentar

z Suara Gresik | # - # | Mengembalikan Gresik sebagai kota santri, yang taat beribadah, rajin mengaji, dan pekerja keras, tak akan meninggalkan ajaran agama Islam

Didukung oleh :f Afandi, Blogger, Tenda Suwur, GMP, Mode suwur, OmaSae, #, - # -