Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di desa Campurrejo

ADA APA DENGAN SPBN CAMPURREJO ?

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di desa Campurrejo yang dibangun menghabiskan ratusan juta rupiah dengan APBN kini kondisinya sangat memprihatinkan. tidak hanya tidak dioperasikan, tapi sebagian sarana pendukungnya banyak yang rusak akibat faktor alam juga faktor manusia.

Ketika kami telusuri banyak permasalahan yang kami temukan. Mulai lahan akses masuk ke lokasi SPBN, lokasi yang tepat hingga pemasarannya. Pembebasan lahan akses masuk ke lokasi SPBN yang diklaim salah satu koperasi yang ditunjuk melaksanakan program ini. Pembebasan lahan ini diklaim menggunakan DANA diluar anggaran proyek ini, dan masalah hingga kini tuntas.

Pemasaran paket solar Nelayan juga mengalami permasalahan. Ketika ijin usaha diturunkan, masyarakat nelayan setempat tidak mau menggunakan solar. Mereka memilih minyak tanah campur oli bekas (irek) yang secara ekonomis lebih murah dibanding solar. Kondisi ini memaksa pengelola selalu merugi karena biaya operasional dan gaji pekerja yang wajib dibayar

Pihak pengelola. Karena selalu merugi, pihak pengelola memilih menutup SPBN ini. Demikian juga lokasi SPBN ini tidak seperti SPBN di tempat lain, seperti di Muncar, Yuwono Pati jawa tengah. Pada umumnya SPBN di lokasi yang lain tidak di jauh dari jangkauan perahu atau kapal nelayan. Idealnya jika kapal nelayan merapat di SPBN, pengisian bahan bakar dilakukan di atas perahu atau kapal. Tetapi hal ini tidak disesuaikan di SPBN Campurrejo, Lalu bagaimana kelanjutan KOPNELGRES yang digadang-gadang menjadi operator dan pengelola SPBN ini menindaklanjuti surat rekomendasi Direktorat Jendral Kelautan dan Perikanan pusat ?. Kapankah semua ini terealisasi ?, kita tunggu perkembangannya. Semoga di tahun politik ini, tidak merubah rencana yang telah dicanangkan.

negara kita ini negara maritim luas laut terbentang . . . Tapi kenapa nelayan kita nasipnya tetap seperti ini . . . .? Kalau aku pribadi mengamati dari peta nelayan seharusnya nelayan kita sudah lepas landas dari keterpurukan kemmlaratan. .? Tapi kenapa perhatian negara selama ini tidak mementingkan penangkapan biota laut ini . . .? Tengok negara maju seperti * jepang * korea * cina bahkan negara eropa dan amerika nelayanya tangguh dan kaya karna peralatanya yang canggih berkat pemerintahanya yang sangat mementingkan SDM nelayan yang tangguh. . .sehinga negara tersebut mengucurkan dana sekian trilun untuk membeli perahu serta alat alat tangkap ikan yang mumpuni untuk oprasi onal sehari hari sehingga kehidupan nelayan makmur. . .kapan nelayan kita diperhatikan dinegaranya. . ? Kapan kehidupan nelayan kita terangkat dari

Pak @NV Harjosuwitoe kalau jiwa petualang dan skill nelayan kita tidak kalah dengan bangsa lain. Bahkan yang kerja di taiwan,Korea banyak dari nelayan Indonesia. Perbedaannya adalah pemerintah di negara seperti jepang, korea, chima sangat memperhatikan profesi nelayan. Sarana dan jaringan pemasaran dibangun oleh pemerintah.

Jiwa bisnis nelayan kita juga masih rendah, mereka buta informasi pasar. Kalau saja tangkapan mereka bisa mereka kirim sendiri ke pabrik pengolah hasil laut, tentu akan memberi nilai tambah bagi nelayan.


Padahal Indonesia terkenal dengan Pelautnya, tp kenapa tidak dengan Nelayanya..???

SPBN ini berapa jauh jaraknya dari sungai atau laut yang bisa dilalui perahu?

Bedanya di Neg kt..klo ada proyek infar struktur..pokok jd caak,pokok proyek cair..tidak mmkirkan operasional ke depan bener2 fasilitas yg memadai nggak bg pembangunan jangka panjang...mknya kt sbg rakyat hrs kritis dan mengontrol.. ukuran biaya dan hasil bangunan layak nggak klo nggak layak ngadu ke wakil kita...biar ada TL nya...banyak proyek yg nggak masuk akal tapi ... pada diam..eh sy sampaikan dwn yg bagiannya yo g ada tanggapan..kek opo..ngene iki..iku duwek kito dihambur2 no tok....la aneh jg..ada nelayan dpt bantuan diesel krn dpt dobel yo di jual..wah mari...

SPBN mangkrak ,? Solusinya serahkan ke SG pasti beres cak Muhammad Samsul hehehehe,, dgn syarat pemerintah gak turut campur mengatur, tapi siap membantu demi kelancaran pelayanan terhadap nelayan sekitar hehehe

 apakah selama ini birokrasi pemerintahan terkait nelayan dan kelautan apa enggak perna study banding dengan negara maju dalam hal kelautan. . . ? Apamemang micek saja dikursinya * contoh yang bikin aku mangkel dan trenyuh di sebelah barat terminal buder ada di bangun tempat induk pelelangan ikan darat dan laut dari pertama sampai sekiantaun tidak berfungsi berapa milyar uang negara di hamburkan hanya untuk sebuah proyek ambisius sekarang terbengkaliai tanpa perawatan * kalau enggak percaya cek ketempatnya . . . ( biar anda PAHAM )
atau memang departemen terkai kurang sosialisasi ke bawah atau humasnya kurang sangunya . . . . .? Mohon penjelasan serinci rincinya apa tujuan birokrasi pemerintahan membangun TPI INDUK itu . . . ?

Mas @Afandi lokasi SPBN ini sekitar 10 meter dr pantai, tapi apakah perahu yg ngisi BBM bisa menepi !apakah jangkauan pipa bisa mencapai tangki BBM perahu ?Bu @ Fatmi Asri begitulah mental pejabat kalau bukan type seorang birokrat. Pak @Roy permasalahan SPBN di Campurrejo ini merupakan masalah yang kompleks. Ibarat penyakit yang akut. Status tanah jalan masuk lokasi masih diperdebatkan.Pak @NV Harjosuwitoe dinas Kelautan dan Perikanan sekarang tak ubahnya seperti boneka saja. Tidak ada peran dalam menentukan kebijakan juga perizinan sehubungan daerah pantai atau pesisir, semua ijin seolah satu pintu dari Bupati juga gubernur. tapi jikaada gejolak dalam masyarakat yang jadi sasarannya adalah inas terkait.

Mas @Mu'amar Khoiron sebuah kenyataan yang ironis bagi bangsa ini. Negara dengan wilayah lautnya mencapai 63% tapi tidak bisa memberikan pembinaan pada masyarakat nelayannya. Masyarakat nelayan seolah menjadi beban bagi bangsa ini, karena sektor ini tidak bisa memberi kontribusi yg besar pada APBN, makanya pemerintah lebih memilih sektor industri daripada perikanan. Hal ini terjadi di kabupaten Gresik, sudah berapa banyak warga nelayan yang tergusur karena pembangunan dan pengembangan industri di pesisir ?. dan kondisi semacam ini akan terjadi di kota kota lain seperti Lamongan dan Tuban, hanya tunggu waktu saja.

Oknum instansi Pemerintah terkait memang kurang akal dan kurang komisi dlm mengembangkan SDM Nelayan pak Muhammad Samsul,, yang buat encer akal dan komisi nya adalah pengembang industri,,

Itulah makna pentingnya program Bottom Up. Dimana setiap proyek pembangunan berdasarkan usulan dari bawah (masyarakat). Karena merekalah yang tahu apa yang mereka butuhkan. Dan tidak kalah pentingnya, masyarakat harus dipandang sebagai Subyek pembangunan. Bukan obyek.

biar lebih akurat dan bersahabat,,, sekilas info, dulu itu SPBN camporjo, memang letaknya stategi menurut saya, karna waktu itu cuma di situ satu2 nya yg kelihatan stategi, karna nggak di fungsikan maximal, jadi ada pengembangan/ pengurukan pembuatan pemeca gelombang dan TPI akhir nya he heee heeeeee tau sendiri letaknya nggak strategi lg,,,,,,

Muhammad Samsul Cak @Didik kami asli Gresik jadi kepedulian kami harus kami curahkan pada masyarakat Gresik, lebih 2 nelayan sepertiku. Pak @Pho konseptor dari pembangunan pasar induk di Gresik itu bupati dan Edy Kuntadi atas rekomendasi Mantan TS mereka H. Encek Saeri warga kelurahan lumpur. Dan rupanya lokasi ini banyak ditentang oleh pedagang, pengusaha, dan pengolah perikanan.
Masyarakat tidak mau dibodohi oleh pejabat. Masarakat hanya memiliki hak pakai petak(stand) dg harga yg tinggi.Utk pasar ikan budidaya seperti bandeng, mujaer lokasi ini masih masuk, tapi kalau pasar ikan laut, adalah pemikiran bodoh. TPI hasil laut kok lokasinya 7 KM dari pantai. Haruskah nelayan membawa hasil tangkapannya ke Bunder ?

Posting Komentar

z Suara Gresik | # - # | Mengembalikan Gresik sebagai kota santri, yang taat beribadah, rajin mengaji, dan pekerja keras, tak akan meninggalkan ajaran agama Islam

Didukung oleh :f Afandi, Blogger, Tenda Suwur, GMP, Mode suwur, OmaSae, #, - # -