Widya
Bagaimana menurut Anda, menyikapi anak-anak kita yang masih memakai seragam sekolah, bukannya langsung pulang ke rumah, malah bermain-main diT Zone?
Bapak / ibu Guru, Orang tua....
Sjaiful Bachri
Banyak permainan anak2 yang dapat mengganggu pelajaran dan aktifitas keagamaan,,, menjadikan tugas dan tanggung jawab orang tua semakin berat,,
M Zainuri Mas Zen
Itu termasuk usahaku terkdang kita ngmbilin anak"kita dr skolah eehh mlh mampir ksana ksini...itu sm saja memblajari anak untuk pulng dr skolah tdk lngsung kerumah bahaya untuk masa rmajanya!!!
Widya
Anak-anak ini masih pelajar smp, tapi mereka sudah berani bergandengan tangan cowo-cewe, ditempat terbuka.
Lucky Pang
Kalo suda begini siapa yg harus kita salahkan, orang tua ataukah sang pemilik time zone
Widya
tentunya orang tua. ...
Lucky Pang
Widya@ ko bisa ortu nya alasannya apa?
Zulfikar Baharudin Fikar
harus ada kerjasama yg baik antara guru dan orang tua dalam menyikapi persoalan itu
Udiono sdh ada kerjasama yg baik antara guru dan orang tua, tp anaknya yg bandel...
Zulfikar Baharudin Fikar
anak yg bandel pasti mempunyai sisi2 yang baik jika kita mau memandang nya pakai kacamata positif ,, tidak ada kata yang tidak mungkin jika ada kerja bareng yang baik, pendekatan secara psikologis dengan yang bersangkutan sepajang pakai cara2 bijak ,,
Khoirul Mohamad
orang tua punya tanggungjawab yang pertama dan utama. sekolah hanya limpahan dari tanggungjawab ortu untuk beberapa jam saja. kemudian masyarakat punya kewajiban membantu para ortu melalui pengawasan bersama, yang terakhir pemerintah yang punya kekuasaan harus ada aturan-aturan dan penegak aturan yang bisa mengikat. klop dech..... !
Ihwanun Mudhofir Hariri
Anda terlalu berlebihan menyikapi hal itu,, entah dia pakek seragam sekolah, seragam compang-camping, jubah, dll. kalau dia sudah melaksanakan tugasnya yakni sekolah bagiku tak masalah dia pergi kemana,... lha orang tuanya aja kadang abis pulang kerja masih pakek seragam kerja kadang mampir ke warung2 knapa ndak anda protes,... beruntung anak-anak itu mampir ke time zone (karena memang itu dunianya bermain) coba mamper nak Dolly, dan tempat2 prostitusi..
Widya
Sama saja anda bukan ortu yang bertanggung jawab.
Bagamanapun semuanya itu ada aturannya.
Rika Al Farrasi
enak jamanku dulu, kalau msh pake seragam sekolah gk boleh masuk supermaket,,, dikejar2 sama petugas keamanan, disuruh ganti baju dulu... hehehe
Widya
Betul Mbak Rika Al Farrasi. Dulu ada aturan seperti itu. Tapi kenapa saat ini justru diperbolehkan. Takutnya bisa dijadkan tempat pelarian saat bolos sekolah.
Ihwanun Mudhofir Hariri
@Bu Widya: coba tunjukan saya aturannya seperti apa,.. lha mereka ke time zone lho bermain, bermain itu hak anak, sebagai orang tua bukan untuk melarangnya, namun mendampingi atau mengarahkannya... Soal seragam bagiku ndak masalah dia pakek seragam sekolah atau tidak,, pokoknya gk mengganggu norma kesusilaan, dll..
Ihwanun Mudhofir Hariri
kekhawatiran anda terlalu berlebihan bu,,, berikanlah mereka kebebasan namun tetep d arahkan yg baik,,,
Widya
Sebagai ortu yang perhatian, peduli, membimbing anak dengan baik. Pastinya menanamkan kedisiplinan dan etika. Bahwa pulang sekolah itu harus pulang dulu. Ganti baju, jika ingin main.
Sebagai ortu harus jeli mengarahkan anaknya. Jangan sampai salah pergaulan.
Bagaimanapun semuanya itu demi kebaikan anak kita. Jika kita memberinya pengertian, menanamkan displin, tentu dengan sendirinya anak kita akan mengerti akan tanggung jawabnya sendiri, terutama sebagai pelajar.
Lucky Pang
Semua ortu menginginkan ank2 nya jadi ank yg bener mbk widya
Afandi Kusuma
pemerintah kita membuat aturan yang melarang hal itu ga?
Pakde Ben
itu masih lebih baik.. bagaimana kalo pulang sekolah terus mojok berpasangan di warnet sampe tengah malam..
Ihwanun Mudhofir Hariri
Berilah mereka kepercayaan, seorang anak sejatinya bukanlah sosok yang lemah dalam pemikiran, mereka sedang mencari jati dirinya, tugas kita memberinya kepercayaan untuk menjalani hal yang sesuai dengan minat dan bakatnya, pengawasan perlu d lakukan namun dalam pengawasan jangan sampai mengurangi hak-hanya... dasar hukumnya,
Pasal 11 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak:
"Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang
sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya
demi pengembangan diri".
Widya
yg dmaksud dsni bkn. ..masalah. ...kpercayaanx. ..tp. ..spantasx seorg pljar. ..plg sklh. ..wajiblah plg krmh dl. ..laen halx jk. .dh kgiatan sprt krj klompk...d hrs kpasar. tko. ...yg dmksd dsni bermain" ....d saya jg mnulis dh pljar cwo cwe yg bergandengn tngn. ...dtmpt umum. ..dg mmakai pkaian srgm SMP pantaskah. ......????
bgmn menurut anda smua. ..jk anak" anda jam yg biasax sdh drmh tp. ...blm plg jg. ...apakah anda sbgai ortu tdk mrasa kuatir. ..?????
Ihwanun Mudhofir Hariri
Kalau bicara Sepantasnya seharusnya juga orang tua pulang kerja langsung ke rumah, anda mengatakan kalau anak pulang sekolah wajib pulang ke rumah.. Sekali lagi tunjukan saya peraturannya,. Maaf kadang yang anda lihat itu hanya tipu daya belaka, anda jangan mudah menilai yg tidak2 terhadap mereka meskipun mereka anak2, anda melihat anak2 bergandengan tangan saja sudah bingung, dan berfikiran yg tidak2 terhadap anak. Namun kenapa anda tidak heran dengan orang dewasa yg bergandengan tangan, apakah sepenuhnya orang dewasa yg bergandengan tangan itu pasangan suami istri yg sah. Bisa jadi orang dewasa yg bergandengan tangan itu selingkuh,. kalau memang benar selingkuh, berarti masih mending anak2 cowok cewek yg bergandengan tangan.. Jangan pernah menilai dari satu sisi, karena pandangan mata itu hanya keadaan dhohir, padahal manusia itu tercipta ada dhohir dan batin.. Sya memahami jiwa keibuan anda, yg selalu khawatir terhadap anaknya, saya mengagumi hal itu. namun kita jangan sampai berprasangka buruk kepada anak, tetapi kita bimbing dia sesuai minat bakatnya. Dan berilah dia kepercayaan. Status pelajar dan seragam itu hanya formalitas saja,. Mereka yg kurang beruntung yg kini belajar d bawah kolong jembatan dengan segala keterbatasan walaupun mereka bersungguh-sungguh belajar tak menggunakan seragam, apalagi status pelajar.
Widya
Hm. ...jk sdh dwasa. ..aq rasa mrka lbh tau phm mn yg baik salah. ....d tau resiko yg dlkukan. ...
d saya tdk berprasangka. ...krn saya smpt ngobrol. ..d tnya" .. ..
prinsip saya pribadi. ..slgi dh org yg m mngingatkan qt ato anak qt. ...brarti org tu sayang d prhatian m qt. ..d ingin yg terbaik tu qt. ...
sdg jk org tu cuek..msa bodoh. .. ...mo baik ato jlk dbiar kan aj. ..entah tu nanti dmpkx baik ato buruk. ...berarti org tu tdk baik. ...
apa kah anda tau. ..bhwa 50% siswi pljar SMP/SMA dgresik sdh tdk gadis lg. .. hal itu bs terjd. ..krn kdg krn pergaulan. ..kdg sbgai unjuk rasa/berontak kpd ortu yg ortux bnyk kgiatan / sbuk. ..shngga kurang perhatian trhdp anak. ..jg krn kurangx. .ortu mnerapkan kdisiplinan terhdp anak. ...d mberikan. .wawasan. .pngertian. ...srta bimbingn pd ank...
jg bnykx anak" skrg yg sering kongkow" tdk jls. ...smua tu krna faktor ortu kurang tnggap d cuek trhdp anak. ...
Widya
d menurut saya. ..melihat cara anda berpendapat. ...anda berkata dmikian Ihwanun Mudhofir Hariri. ..itu mncerminkan diri anda pribadi. ...yg maaf mungkin plg krja mampir dl. ..ato. ...krnx anda berfkir dmikian. .mau tua. .muda. .anak" sdh spntasx klo qt mnanamkan. displin. ..etika..agama. .mbimbing d mngarahkan anak qt pdhal yg positif. ...
Ihwanun Mudhofir Hariri
Pertanyaan cukup simpel, anda mengatakan 50% anak gadis d gresik gk perawan, dari mana sumbernya dan apakah sanggup d pertanggung jawabkan,. " tua itu pasti namun dewasa adalah pilihan, ndak mesti mereka yg usia anak2 jiwanya masih labil. Kemudian orang usianya tua namun jiwanya matang,, menurutq kepercayaan, berilah mereka kepercayaan sebagaimana mereka mempercayai kita. Pengawasan perlu d lakukan karena itu kewajiban ortu, namun jangan mengekang anak2"
Ihwanun Mudhofir Hariri
Sya minta dasar anda mengatakan 50% gadis smp/sma d gresik gk perawan, kalau dari berita atau buku, beri tw saya sumbernya..
Ihwanun Mudhofir Hariri
Hahahaha, dari perkataan kq bisa menilai bahkan mencerminkan diri seseorang si bu.. Menurutq bisa saja hati berkata A namun mulut berkata B.. Ndak cukup bu menilai seseorang dari perkataan atau tulisan, kArena pribadi seseorang itu relatif, seperti kadar keamanan kadang naik turun,,
Ihwanun Mudhofir Hariri
Keimanan maksute bu, wahh wes ngantuk aq..
Widya
scara pribadi sya pernah survey d mlkukan pnelitian. ..d bberapa bln yg lalu ada talk show. ..mngenai ini pljar yg sdh mlkukan ap yg tdk spntasx mrk lkukan. ..
jk org dwasa yg msh berfikiran sprt anak" kurasa anda salah satux. ..krn anda mmiliki pmkiran yg terbatas. ..mksdx. ..tdk smua praturan itu hrs berdasarkan uu. ...dh praturan ortu. ...dsb. ..tp anda hny berpatok pd uu d hkum. ..sdg kan saat ni bnyk sx hkm yg dknggar mskipun tertulis. .
Ihwanun Mudhofir Hariri
Memang aq sek anak2 bu,, aq lho masih sekolah,.. Oh ya hasil dan metode penelitiannya seperti apa bu, dan resepondennya siapa kemudian kevalidan datanya bagaimana.. pemikiranq masih terbatas bu,krna aq manusia. Dan aq bangga kq dengan keterbatasan pemikiranq setidaknya itu membuatq semangat untuk belajar. tiap orang tua memiliki peraturan yg berbeda bu, kalau saya tanya anak yg foto tsbt. Apakah anak anda?
Widya
tentu bkn. ...krna anak q baru kls 3 SD..
Ihwanun Mudhofir Hariri
tiap orang tua punya kebijakan yg berbeda-beda buat anaknya,, sebagai contoh orang tua saya, memberikan saya kebebasan dan kepercayaan,. namun mereka tetap menasehatiku dan memberikan gambaran tentang resiko yg aq hadapi jika aq melakukan suatu hal saat ini atau d masa yg akan datang. saya terlahir bukan dari keluarga yg mampu juga bu, bapak saya petani ibuq pedagang kecil. namun saya bangga kepada mereka karena memberiku kepercayaan untuk menjalani pilihan hidupq dengan segala resiko yg harus aq hadapi kedepan.. Bapakq pernah berkata padaq "Surga dan neraka itu adalah pilihan, Surga d pagari bala dan neraka di pagari Nikmat" .. sewaktu SMP dulu saya juga sama dengan anak2 d atas, pulang sekolah gk langsung pulang ke rumah namun ke kali atau bengawan buat nyari ikan buat lauk d rumah, berangkat sekolah jarang naik lyn melainkan nggandol Truk/kol bak, kemudian sewaktu SMK sepulang sekolah saya malah jarang pulang ke rumah, melainkan mengembala kambing milik guruq dan juga kadang ke kota untuk bermain bersama teman2 d kota,. meski berhari-hari saya ndak pulang ortuq memperbolehkanq asalkan ijin (biasanya lewat sms). Sebagai anak yg diberikan kepercayaan tentunya saya memegang sebuah amanah dari ortuq, yakni menjaga kepercayaannya. walau bermain d kota (ya kadang ke time zone, tapi cuma liat2 aja polae gk duwe duwek) disana saya juga belajar dengan teman2 kota yg sekolah d skolahan favorit (menurut masyarakat gresik), dan kepercayaan yg diberikan ortuq saya pegang teguh, maaf bukan saya pamer, walaupun saya pulang sekolah jarang ke rumah, blakraan, dll. sewaktu wisuda kelulusan d SMK saya Alhamdulillah menjadi Lulusan terbaik urutan ke-2, dan sewaktu sekolah saya pernah menjadi finalis siswa teladan SMK se-Kab.Gresik tahun 2011, Finalis LPIR dengan Judul "Study kasus tindak kekerasan terhadap anak di kab.Gresik" tingkat SLTA se-Kab.Gresik, dan mengenai masalah warung pangku dan remang2 saya juga pernah meneliti mengenai hal itu dengan judul "Study kasus usaha warung pangku di kab.Gresik" dan hasilnya masuk finalis dalam ajang LPIR se-Kab.Gresik.. kembali ke masa lalu kegiatan Kongres Anak Jatim, dan Forum Anak Jatim juga sudah saya ikuti. dan Alhamdulillah walau dari Sekolah yang boleh d bilang belum terakreditasi dan masih baru saya saat ini dapat merasakan kuliah di salah satu PTN terbaik d Nusantara (Fak.Hukum Unair). semua itu karena Doa dan kepercayaan yg diberikan orang tua saya,, Maaf bukan maksut saya untuk memamerkan, melainkan saya memberikan sebuah bukti, bahwa kebanyakan presepsi itu tidak sesuai dengan kenyataan, dan memberi kepercayaan kepada anak itu PERLU.
Posting Komentar