lanjutan dari jika-mau-menerapkan-khilafah-islam.html
Khanif Alkahfi
ketok e sistem demokrasi di sini berbeda dengan yang lainnya deh. jangan di samain semua. kanjeng Nabi Muhammad memang mengajarkan semua hal. tapi kita juga di minta untuk berfikir, bukankah yg membedakan kita dengan makhluk lainnya adalah akal. bagi saya, kita harus melihat ayat Al-Qur'an atau Hadits dari asbabul nuzulnya. dimana dan apa konteks turunnya ayat tersebut.
Khanif Alkahfi
#GAF Nak bales lewat hp yang bukan 'ajaran nabi' rodok repot ngetike. hehe Iki sedikit jawaban dan ulasan atas pertanyaan Panjenengan mengenai sistem khilafah.
1. Bagaimana kita menjadi orang yang baik jika terhadap kuwajiban yg diperintah Allah lantas kita mengabaikannya bahkan malah tidak tertarik?
2. Apakah menurut panjenengan perkara (amar makruf nahi mungkar) ini tidak termasuk bagian dari usaha untuk menjadi orang yg baik?
3. Mengenai kisah perebutan kekuasaan yg panjengan sebutkan itu telah diprediksi oleh rasullah saw dalam sebuah hadits beliau. Bahwa masa beliau saw adalah masa kenabian, kemudian akan ada masa khalifah yg mengikuti metode kenabian (masa khulafaur rasyidin), kemudian akan ada mulkan 'adhon (penguasa yg menggigit/dholim) masa Bani Umayyah, Bani Abassiysah, dan Bani Utsmaniyah, akan ada mulkan jabriyatan (penguasa diktator) masa sekarang ini dan terakhir akan ada khalifah yg mengikuti metode kenabian lagi. Yg terakhir inilah janji nabi saw yg kita cita2kan dan kita perjuangkan agar terealisasi. Janji nabi inilah yg memberi peluang dan perintah kepada kita untuk berfastabiqul khairat dan melaksanakannya.
Untuk jawaban #1 banyak cara untuk jadi orang baik. Ngaji, sholat, tolong menolong sesama manusia, menghargai perbedaan dsb.. sy kurang pinter kalau memaknai landasan berfikir panjenengan tentang perintah Allah untuk mendirikan khilafah. Bisa dijelaskan lebih rinci ayat dan asbabul nuzulnya?
#2 seperti yang panjenengan bilang bahwa amar makruf nahi mungkar adalah cara untuk menjadi orang baik, saya setuju. Tapi, perlu ditekankan di sini, bahwa yang harus didahulukan adalah menjalankan perintah/perbuatan yang baik sebelum mencegah kemungkaran.
#3 lagi-lagi pijakan jawaban panjenengan masih perlu diverikasi lagi, biar saya yakin bahwa itu memang perkataan baginda nabi Muhammad.
Khanif Alkahfi
#GAF #Afandi #SuaraGresik : Dari pengalaman politik umat Islam, diketahui bahwa umat Islam di berbagai waktu dan tempat yang berbeda, mengalami berbagai macam bentuk/format tatanan politik kenegaraan yang berbeda-beda pula. Akan tetapi, tidak adanya ketentuan baku mengenai bentuk negara, baik di dalam nash-nash mu’tabarah maupun sejarah panjang umat Islam, tidak berarti bahwa umat Islam tidak peduli dan abai dengan bentuk negara. Melainkan, bahwa kewajiban mendirikan negara ini berarti juga kewajiban untuk mencari bentuk-bentuk atau format kenegaraan yang dipandang mampu untuk mewujudkan tujuan-tujuan syari’at (al-mashalih al-‘ammah dan ad-dlaruriyat al-khamsah) dalam wilayah, masa dan situasi tertentu, berdasarkan pemikiran-pemikiran yang kuat dan berkembang di dalamnya (ijtihad), dengan penuh tanggungjawab. Pemikiran politik seperti ini, sejalan dengan apa yang dikemukakan Syekh Ibnu ‘Uqail al-Hanbaliy (dikutip dari Muhammad bin Abu Bakr Ayyub, at-Thuruq al-Hukumiyyah fi as-Siyasah as-Syar’iyyah li Ibni al-Qayyim al-Jauziyyah, (Kairo: Mathba’ah al-Madaniy, tt). Hlm 17.:
ماكان فعلا يكون معه الناس اقرب الى الصلاح وابعد عن الفساد وان لم يضعه الرسول صلى الله عليه وسلم ولا نزل به وحي
“Politik adalah segala aktifitas yang dapat membuat manusia lebih dekat kepada kebaikan dan jauh dari kerusakan meskipun tidak ditetapkan oleh Rasulullah SAW dan tidak pula berdasarkan wahyu”.
Dalam konteks Indonesia, maka sesuai dengan rumusan yang telah disepakati bersama para pendiri negeri ini termasuk di dalamnya para ulama terkemuka, maka dibentuklah negara bangsa yaitu Negara Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasarnya. Para ulama berpendapat bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam Pancasila merupakan pengejawantahan dari berbagai nilai-nilai keislaman (ahlussunnah wal jamaah). KH. Masykur yang mengikuti diskusi-diskusi selama proses perumusan dasar negara memberi kesaksian bahwa Pancasila dirumuskan oleh Soekarno berdasarkan diskusi bersama-sama dengan Mohamad Yamin, KH. A. Wahid Hasyim, KH. Masykur, dan KH. Kahar Muzakkir pada akhir Mei 1945. Setelah kelima sila itu dirumuskan, Bung Karno mengatakan akan menjadikannya sebagai pengganti dasar Islam, maka Kyai Wahid dan yang lainnya menyetujuinya, dengan mengatakan kalau pakai dasar Islam maka isimnya diambil, kalau pakai dasar Pancasila maka musammanya yang diambil. Kalau dasar Islam belum tentu menjalankan Islam, karena banyak negara Islam tetapi prakteknya tidak Islam. Maka kemudian yang diambil adalah musammanya, isimnya ditinggalkan. (sumber Wawancara dengan KH. Masykur direkam dalam kaset oleh Arsip Nasional Indonesia tanggal 1 Oktober 1988. Transkripsi wawancara ini dimuat dalam, Andree Feillard, “NU vis-a-vis Negara, Pencarian Isi, Bentuk dan Makna”, LKiS, Yogyakarta, th.1999, hal 32 – 35.)
Semoga kita bukan seorang yang dengan mudah melihat Ayat Allah dan Hadits Nabi Muhammad mengunakan tafsir tekstual saja, bukankah kita juga harus faham asbabul nuzul, tarikh, badi', ma'ani, balagho?
Afandi Kusuma
Wacana penegakan khilafah bukanlah hal yang dilarang di Indonesia,
dan jika mayoritas penduduk Indonesia menghendaki, maka hal itu baru bisa dilaksanakan, dan itu tidak mudah. Kita bisa melihat bagaimana memprihatinkannya kondisi negeri ini, yang semakin lama semakin parah, dan bisa jadi kembali kepada ajaran petunjuk Allah bisa membuat negeri ini menjadi lebih baik, dan tentu lebih diridhoi Allah, yakni melaksanakan syariah Islam dalam segala aspek kehidupan, yakni kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara.
Umat Islam tercerai berai, lemah tak berdaya dan dijadikan santapan lezat oleh musuh-musuhnya.
Khanif Alkahfi
#GAF : Kata sampean, umat Islam seperti ayam yang tak berinduk. Bukankah kita punya pemimpin (Presiden) yang kita pilih dan tentukan sendiri. KH. Hasyim Asy’ari mengatakan “Hubbul wathan minal iman” (Cinta tanah air itu bagian dari iman).
Masih menurut yang smpean katakan, seakan-akan nasionalisme adalah ajaran islam padahal sejatinya bertentangan dengan islam. Bisa dijelaskan mana/apa yang bertentangan? Terkait yang sabda nabi yg smpean kutip, perowi/sanadnya dari mana ya? perasaan Nabi Muhammad selalu mengajarkan cinta kasih. bahkan ketika beliau dihina oleh orang kafir, beliau tak pernah membenci apalagi berniat untuk membunuhnya. Sampai-sampai banyak orang non-Islam masuk Islam karena sikap beliau tersebut. Jika memang sistem negara kita salah, lantas apa yang sampean tawarkan? Nuwun
Generasi Al-Fatih
Mohon maaf sblmnya krn tdk setiap saat bs buka fb jadi ya SAK KOBERE. Baik akan saya coba jelaskan beberapa pertanyaan PANJENENGAN akhi #Khanif. 1. umat Islam seperti ayam yang tak berinduk. Bukankah kita punya pemimpin (Presiden) yang kita pilih dan tentukan sendiri. KH. Hasyim Asy’ari mengatakan “Hubbul wathan minal iman” (Cinta tanah air itu bagian dari iman).
Adapun presiden kita sebenarnya adalah penguasa kaki tangan para imperialis barat yg dengan sistem yang dijajakannya DEMOKRASI memaksa kita untuk memilih. Padahal didalam sistem islam hanya mengenal pemimpin yg namanya Khalifah bukan PRESIDEN.
Terkait "hubbul wathan minal iman" sebenarnya bukan perkataan KH. Hasyim Asy'ari rahimahullah tapi sebuah hadits maudlu'. Meskipun begitu faktanya Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya memang mencintai negaranya dari bukti sejarah bahwa beliau berusaha membela negaranya agar bisa tegak di muka bumi sehingga didalamnya bisa diterapkan seluruh aturan Islam untuk mengatur kehidupan agar Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam bisa terwujud. Dan karena kita merasa sebagai umatnya maka itu semua harus kita teladani.
Kita memang harus mencintai tanah air kita karena itu anugerah dari Allah SWT yang wajib kita syukuri. Sebagai wujud rasa syukur itu maka tanah air kita harus kita kelola dan kita atur dengan aturan yang telah diturunkanNya yaitu Islam. Karena hanya Allahlah yang Maha Mengetahui hakekat kebaikan dari seluruh ciptaanNya.
Generasi Al-Fatih
2. Masih menurut yang smpean katakan, seakan-akan nasionalisme adalah ajaran islam padahal sejatinya bertentangan dengan islam. Bisa dijelaskan mana/apa yang bertentangan?
@ Kalau Panjenengan membaca dengan teliti komen saya diatas tentu sudah tahu ikatan nasionalisme itu bertentangan dengan islam.
Paling tidak ego/ikatan nasionalisme itu akan memunculkan sikap abai dan acuh terhadap sesama muslim yang menurut dawuh Rasul saw adalah saudara. Dengan kondisi saudara-saudara muslim sekarang seperti komen saya diatas kita bisa melihat sikap umat islam yang lain. Kita acuh dan tak peduli dan tidak ada hasrat untuk mencari solusi agar mereka bisa keluar dari masalah yang mereka hadapi. Karena yang dialami adalah umat Islam yang tidak di negara kita. Kita orang Indonesia mereka penduduk negara lain. Sikap seperti inilah yang bertentangan dengan islam sebagaimana dawuh Rasulullah saw bahwa setiap muslim adalah saudara.
Selebihnya ikatan nasionalisme akan melemahkan kekuatan kaum muslimin karena kesatuan umat islam tersekat-sekat oleh negara bangsa. Dan ini sangat bertentangan dg islam karena islam menghendaki adanya kesatuan. Satu akidah, satu panutan, satu tuntunan, satu kiblat, satu aturan dan satu pimpinan.
Generasi Al-Fatih
3. Terkait yang sabda nabi yang sampean kutip, perowi/sanadnya dari mana ya? perasaan Nabi Muhammad selalu mengajarkan cinta kasih. bahkan ketika beliau dihina oleh orang kafir, beliau tak pernah membenci apalagi berniat untuk membunuhnya. Sampai- sampai banyak orang non- Islam masuk Islam karena sikap beliau tersebut.
"@ Mengenai hadits tersebut adalah hadits yang mendasari adanya kesatuan umat islam dalam satu kepemimpinan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim.
Selain hadits tersebut masih babyak dalil2 lain yang mengharuskan umat islam bersatu.
"Dan berpeganglah kalian semuanya dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai" [TMQ Ali-Imran (3) :103].
Rasulullah Sallallahu alaihi wa Sallam dalam masalah persatuan umat ini bersabda: "Barangsiapa mendatangi kalian, sedang urusan kalian ada di bawah kepemimpinan satu orang (Imam/Khalifah), dan dia hendak memecah belah kesatuan kalian dan mencerai-beraikan jemaah kalian, maka bunuhlah dia" [HR Muslim] .
Selain al-Quran dan as-Sunnah, Ijma Sahabat juga turut menegaskan prinsip kesatuan umat di bawah kepemimpinan seorang Khalifah. Abu Bakar Ash Shiddiq suatu ketika pernah berkata, "Tidak halal bagi kaum Muslimin mempunyai dua pemimpin. Perkataan ini didengar oleh para sahabat dan tidak seorang pun dari mereka yang mengingkarinya, sehingga menjadi ijma di kalangan mereka."
Bahkan sebahagian fuqaha menggunakan Qiyas untuk menetapkan prinsip kesatuan umat. Imam Al Juwaini berkata, "Para ulama kami (mazhab Syafii) tidak membenarkan akad Imamah (Khilafah) untuk dua orang. Kalau ini terjadi, ini sama halnya dengan seorang wali yang menikahkan seorang perempuan dengan dua orang laki-laki"
Maksudnya, Imam Juwaini meng qiyaskan keharaman adanya dua Imam bagi kaum Muslimin dengan keharaman wali menikahkan seorang perempuan dengan dua orang lelaki yang akan menjadi suaminya. [Lihat Dr. Muhammad Khair, Wahdatul Muslimin fi Asy Syariah Al Islamiyah
Memang Rasulullah saw mengajarkan salibg cinta kasih terhadap sesama tapi tegas rerhadap hukum Allah SWT. Pernah dengar bahwa jika anaknya mencuri maka Rasulullah saw sendiri yang akan memotong tangannya?
Sekilas memang nampak kejam tapi jika tidak tegas dan dilaksanakan maka dampak yang timbul akan lebih kejam.
Begitu juga jika dibaiat dua orang khalifah maka yang terakhir harus dibunuh jika tidak mau bertaubat dan melepaskan baiatnya. Jika tidak seperti itu maka berapa banyak umat yang akan terbunuh karena adanya persaingan, perselisihan dan perpecahan.
Generasi Al-Fatih
4.Jika memang sistem negara kita salah, lantas apa yang sampean tawarkan?
@. Tidak ada perkara dalam Islam yg tidak diatur didalamnya dari hal terkecil sampai mengatur negara sekalipun. Islam diturunkan oleh Allah adalah untuk mengatur seluruh sendi kehidupan. Rasulullah telah memberikan teladan untuk kita contoh dan ikuti.
Sistem khilafah islamiyah ini menguasai 2/3 dunia dan menjadi satu negara satu pimpinan dan satu aturan. Sitem khilafah islamiyah ini berhasil dibubarkan oleh pengkhianat dari yahudi Mustafa Kemal At-Taturk yang bersekongkol dengan Inggris dan sistemnya diganti dengan sistem berideologi kapitalis yaitu DRMOKRASI sampai sekarang ini.
#GAF : Kata sampean, umat Islam seperti ayam yang tak berinduk. Bukankah kita punya pemimpin (Presiden) yang kita pilih dan tentukan sendiri. KH. Hasyim Asy’ari mengatakan “Hubbul wathan minal iman” (Cinta tanah air itu bagian dari iman).
Masih menurut yang smpean katakan, seakan-akan nasionalisme adalah ajaran islam padahal sejatinya bertentangan dengan islam. Bisa dijelaskan mana/apa yang bertentangan? Terkait yang sabda nabi yg smpean kutip, perowi/sanadnya dari mana ya? perasaan Nabi Muhammad selalu mengajarkan cinta kasih. bahkan ketika beliau dihina oleh orang kafir, beliau tak pernah membenci apalagi berniat untuk membunuhnya. Sampai-sampai banyak orang non-Islam masuk Islam karena sikap beliau tersebut. Jika memang sistem negara kita salah, lantas apa yang sampean tawarkan? Nuwun
Generasi Al-Fatih
Mohon maaf sblmnya krn tdk setiap saat bs buka fb jadi ya SAK KOBERE. Baik akan saya coba jelaskan beberapa pertanyaan PANJENENGAN akhi #Khanif. 1. umat Islam seperti ayam yang tak berinduk. Bukankah kita punya pemimpin (Presiden) yang kita pilih dan tentukan sendiri. KH. Hasyim Asy’ari mengatakan “Hubbul wathan minal iman” (Cinta tanah air itu bagian dari iman).
@ Fakta yang ada sekarang memang seperti itu. Umat Islam tercerai berai, lemah tak berdaya dan dijadikan santapan lezat oleh musuh-musuhnya. Kita lihat bagaimana saudara-saudara kita kaum muslim di Palestina mereka dihancur-leburkan oleh orang-orang yahudi israel, di Irak dan Afganistan menjadi bulan-bulanan Penguasa Amerika, di Syiria rakyat muslim dibantai sendiri oleh penguasanya, di Xinjiang, Miyanmar, Afrika dan masih banyak lagi umat islam tak berdaya menghadapi pembantaian, penganiayaan dan tekanan musuh-musuhnya. Bahkan di negara kita sendiri Indonesia banyak umat islam harus rela hidup melarat dan sengsara karena tidak bisa menikmati kekayaan alamnya sendiri yang dimiliki karena sumber kekayaan alamnya dikuasai oleh asing.
Adapun presiden kita sebenarnya adalah penguasa kaki tangan para imperialis barat yg dengan sistem yang dijajakannya DEMOKRASI memaksa kita untuk memilih. Padahal didalam sistem islam hanya mengenal pemimpin yg namanya Khalifah bukan PRESIDEN.
Terkait "hubbul wathan minal iman" sebenarnya bukan perkataan KH. Hasyim Asy'ari rahimahullah tapi sebuah hadits maudlu'. Meskipun begitu faktanya Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya memang mencintai negaranya dari bukti sejarah bahwa beliau berusaha membela negaranya agar bisa tegak di muka bumi sehingga didalamnya bisa diterapkan seluruh aturan Islam untuk mengatur kehidupan agar Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam bisa terwujud. Dan karena kita merasa sebagai umatnya maka itu semua harus kita teladani.
Kita memang harus mencintai tanah air kita karena itu anugerah dari Allah SWT yang wajib kita syukuri. Sebagai wujud rasa syukur itu maka tanah air kita harus kita kelola dan kita atur dengan aturan yang telah diturunkanNya yaitu Islam. Karena hanya Allahlah yang Maha Mengetahui hakekat kebaikan dari seluruh ciptaanNya.
Generasi Al-Fatih
2. Masih menurut yang smpean katakan, seakan-akan nasionalisme adalah ajaran islam padahal sejatinya bertentangan dengan islam. Bisa dijelaskan mana/apa yang bertentangan?
@ Kalau Panjenengan membaca dengan teliti komen saya diatas tentu sudah tahu ikatan nasionalisme itu bertentangan dengan islam.
Paling tidak ego/ikatan nasionalisme itu akan memunculkan sikap abai dan acuh terhadap sesama muslim yang menurut dawuh Rasul saw adalah saudara. Dengan kondisi saudara-saudara muslim sekarang seperti komen saya diatas kita bisa melihat sikap umat islam yang lain. Kita acuh dan tak peduli dan tidak ada hasrat untuk mencari solusi agar mereka bisa keluar dari masalah yang mereka hadapi. Karena yang dialami adalah umat Islam yang tidak di negara kita. Kita orang Indonesia mereka penduduk negara lain. Sikap seperti inilah yang bertentangan dengan islam sebagaimana dawuh Rasulullah saw bahwa setiap muslim adalah saudara.
Selebihnya ikatan nasionalisme akan melemahkan kekuatan kaum muslimin karena kesatuan umat islam tersekat-sekat oleh negara bangsa. Dan ini sangat bertentangan dg islam karena islam menghendaki adanya kesatuan. Satu akidah, satu panutan, satu tuntunan, satu kiblat, satu aturan dan satu pimpinan.
Generasi Al-Fatih
3. Terkait yang sabda nabi yang sampean kutip, perowi/sanadnya dari mana ya? perasaan Nabi Muhammad selalu mengajarkan cinta kasih. bahkan ketika beliau dihina oleh orang kafir, beliau tak pernah membenci apalagi berniat untuk membunuhnya. Sampai- sampai banyak orang non- Islam masuk Islam karena sikap beliau tersebut.
"@ Mengenai hadits tersebut adalah hadits yang mendasari adanya kesatuan umat islam dalam satu kepemimpinan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim.
Selain hadits tersebut masih babyak dalil2 lain yang mengharuskan umat islam bersatu.
"Dan berpeganglah kalian semuanya dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai" [TMQ Ali-Imran (3) :103].
Rasulullah Sallallahu alaihi wa Sallam dalam masalah persatuan umat ini bersabda: "Barangsiapa mendatangi kalian, sedang urusan kalian ada di bawah kepemimpinan satu orang (Imam/Khalifah), dan dia hendak memecah belah kesatuan kalian dan mencerai-beraikan jemaah kalian, maka bunuhlah dia" [HR Muslim] .
Selain al-Quran dan as-Sunnah, Ijma Sahabat juga turut menegaskan prinsip kesatuan umat di bawah kepemimpinan seorang Khalifah. Abu Bakar Ash Shiddiq suatu ketika pernah berkata, "Tidak halal bagi kaum Muslimin mempunyai dua pemimpin. Perkataan ini didengar oleh para sahabat dan tidak seorang pun dari mereka yang mengingkarinya, sehingga menjadi ijma di kalangan mereka."
Bahkan sebahagian fuqaha menggunakan Qiyas untuk menetapkan prinsip kesatuan umat. Imam Al Juwaini berkata, "Para ulama kami (mazhab Syafii) tidak membenarkan akad Imamah (Khilafah) untuk dua orang. Kalau ini terjadi, ini sama halnya dengan seorang wali yang menikahkan seorang perempuan dengan dua orang laki-laki"
Maksudnya, Imam Juwaini meng qiyaskan keharaman adanya dua Imam bagi kaum Muslimin dengan keharaman wali menikahkan seorang perempuan dengan dua orang lelaki yang akan menjadi suaminya. [Lihat Dr. Muhammad Khair, Wahdatul Muslimin fi Asy Syariah Al Islamiyah
Memang Rasulullah saw mengajarkan salibg cinta kasih terhadap sesama tapi tegas rerhadap hukum Allah SWT. Pernah dengar bahwa jika anaknya mencuri maka Rasulullah saw sendiri yang akan memotong tangannya?
Sekilas memang nampak kejam tapi jika tidak tegas dan dilaksanakan maka dampak yang timbul akan lebih kejam.
Begitu juga jika dibaiat dua orang khalifah maka yang terakhir harus dibunuh jika tidak mau bertaubat dan melepaskan baiatnya. Jika tidak seperti itu maka berapa banyak umat yang akan terbunuh karena adanya persaingan, perselisihan dan perpecahan.
Generasi Al-Fatih
4.Jika memang sistem negara kita salah, lantas apa yang sampean tawarkan?
@. Tidak ada perkara dalam Islam yg tidak diatur didalamnya dari hal terkecil sampai mengatur negara sekalipun. Islam diturunkan oleh Allah adalah untuk mengatur seluruh sendi kehidupan. Rasulullah telah memberikan teladan untuk kita contoh dan ikuti.
Dalam mengatur negara Rasul saw menjadikan islam sebagai sistem untuk mengaturnya. Sepeninggal beliau saw Khulafaur rasyidin menggantikan beliau menjadi khalifah (pengganti) untuk memimpin umat islam dan mengaturnya dalam kehidupan bermasyarakat dan dan bernegara. Karena pemimpinnya khalifah maka sistem yg digunakan untuk menerapkan seluruh aturan syariat islam disebut KHILAFAH ISLAMIYAH.
Begitu seterusnya berlanjut selama 13 abad sejak masa Rasulullah saw. Setiap khalifah meninggal selalu ada khalifah berikutnya yg mengganti memimpin dan mrngatur umat islam. Setelah masa khilafaur rasyidin ada khalifah-khalifah dari Bani Umayah, Bani Abassiah dan terakhir Bani Utsmaniyah.Sistem khilafah islamiyah ini menguasai 2/3 dunia dan menjadi satu negara satu pimpinan dan satu aturan. Sitem khilafah islamiyah ini berhasil dibubarkan oleh pengkhianat dari yahudi Mustafa Kemal At-Taturk yang bersekongkol dengan Inggris dan sistemnya diganti dengan sistem berideologi kapitalis yaitu DRMOKRASI sampai sekarang ini.
Kita telah melihat dampak dan kerusakan yang nyata dari diterapkannya sistem demokrasi ini. Tugas san kuwajiban kita sebagai umat nabi adalah memperjuangkan apa yang telah dirintis, diperjuangkan dan diwariskan oleh nabi saw. Kita ganti warisan penjajah demokrasi ini dengan sistem khilafah islamiyah yang diturunkan oleh Dzat yang Maha Pencipta yang menguasai seluruh alam semesta ini. Wallahu a'lam.