Idham Kholik Advokat
Makanya semua harus mulai berfikir yang jernih, jangan pilih pejabat politik termasuk CALEG yang menggunakan UANG SUAP POLITIK atau MONEY POLITIK , karena ketika menjabat pasti KORUPSI karena tugasnya hanya berfikir mengembalikan uangnya dan mengumpulkan untuk pilihan lagi nantinya.......semangat...!
Mardi Basuki
Para caleg jangan hanya mengumbar janji pada rakyat, rakyat sekarang sudah jenuh akan politik yang pada akhirnya, rakyat hanya bisa dibodohi akan kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat. Jangan salahkan rakyat jika hanya mau uangnya saja pada waktu Pileg, Pilpres, atau Pilkada. Rakyat sekarang sudah pintar-pintar, sekarang tinggal para caleg, capres, cagub atau cabup/cawali bisa tidak berpolitik tanpa uang dan menyadarkan rakyat akan berpolitik bersih. Partai politik juga harus bisa menjaring kadernya yang benar-benar berjuang untuk rakyat bukan untuk dirinya kelompoknya. Kesadaran berpolitik ini perlu ditumbuhkan lagi pada masyarakat yang sudah apatis terhadap partai politik di Indonesia.
Bagus Cahyono
Dalam ranah pemilu, masyarakat yang cerdas bukan yang tidak mau atau yang mau duit, tapi mereka yang menentukan pilihannya sesuai dengan hati dan pikirannya.
Pemilihan mereka tidak akan lepas dari pengenalan Figur kontestan.
Track Recordnya bagaimana, apakah cukup bersih secara sosial dan hukum ?
Akhlaknya seperti apa ?
Keredibilitasnya bagaimana ?
Baru menilai kelayakan dari sisi kapabilitasnya.
Di jaman ini tidak main politik uang bukan jaminan dia calon politikus bersih. Kecuali dia berasal dari The Have.
Besar kemungkinan dia tidak bermoney politk karena :
1. Tidak punya modal atau dan gak berhasil cari back up (padahal bagi yang punya kredibilitas apalagi didukung kapabilitasnya, hal itu tidak akan sulit)
2. Pesimis. Tidak yakin akan bisa menang sehingga tidak All Out, termasuk /utamanya dalam mengeluarkan biaya. Karena tidak ingin jatuh tertimpa tangga.
3. Tidak serius atau bukan keinginan sendiri. Diantaranya karena dia cuma menjadi bagian strategi memecah suara
4. Sifat Pelit, Kikir, Bakil dan sejenisnya. Yang saking kuatnya sifat itu sampai mengalahkan logika untuk meraih kemenangan.
So, mari kita ajak keluarga kita ajak keluarga kita, sanak saudara kita, handai taulan dan komunitas kita untuk Konsisten memilih berdasarkan Kelayakan Figur. Bila memandang tidak ada yang pantas dipilih, Jangan Nyoblos. Dengan begitu kita sudah turut berupaya menekan jumlah Anggota Tidak Layak dalam Tubuh Parlemen.
[iklan]