NV Harjosuwitoe
masih ingatkah masi perlukah kita . Generasi muda dan lingkungan sekitar kita untuk bisa merenungkan dan melestarikan hal - hal yang bernuasakan budaya peninggalan sejarah dan penata an lingkungan hidup
Mu'amar Khoiron
Kalau saya pribadi sangat perlu itu Pak Harjosuwitoe, tapi sekali lagi harus ada peran pemerintah di balik semua itu,
Edy Prianto
Kita mencoba apa yang bisa kita lakukan sendiri atau dengan kelompok ... bila mengharap pemerintah sepertinya terlalu banyak yang diurusi ...
Mu'amar Khoiron
Pak Edy Prianto_ betul sekali Pak, untuk mewujudkan kepedulian itu harus dari pribadi masing2,
Kalau pemerintah menurut saya, karena itu sudah tanggung jawab mereka maka mereka wajib mengurus dan menjalankan amanahnya, tapi terkadang mereka mencari2 kesibukan lain untuk mengurusi hal2 yang sepatutnya tidak di urusi..hehehe
Bagus Cahyono
Bukan perlu, tapi penting dan harus
Karena budaya merupakan jati diri suatu bangsa. Bukan sekedar asset yang harus dilestarikan dan dilindungi. Jadi yang telah terpendam harus digali kembali untuk diwarisi dan dikembangkan sesuai relevansinya pada masyarakat di jaman yang sedang dilalui
Demikinan pula kepedulian terhadap lingkungan oleh masyarakat termasuk pemuda. harus dicegah dari keterkikisan. Terutama di lingkungan masyarakat perkotaan yang cenderung semakin individualis dan materialis.
Untungnya masih ada diantara masyarakat yang menyadari pentingnya hal itu yang kemudian membentuk atau bergabung pada organisasi-organisasi/kelompok-kelompok untuk berkiprah bersama dalam menanganinya. Sekaligus mempelopori masyarakat pada umumnya
Bagus Cahyono
Cak Mu'amar Khoiron ,
Ciri negara berkembang adalah ketergantungan masyarakatnya. Karena permasalahan rakyatnya sangat komplek. Otomatis masalah-masalah rakyat yang merupakan kewajiban Pemerintah untuk menangani pun tumpangtindih, terlebih bila tidak diimbangi dengan kemampuan anggaran negara. Dan pada negara demokrasi tingkat kerumitan semakin tinggi karena segala bentuk kebutuhan dan permasalahan rakyat muncul dari berbagai wilayah dalam waktu yang relative bersamaan.
Berbeda dengan negara yang lebih maju, dimana kesejahteraan masyarakatnya relatif lebih baik . Sehingga tuntutan-tuntutan lebih sedikit dan tidak bersifat mendesak. Di sisi lain akan lebih banyak sektor yang bisa ditangani masyarakat/swasta. Sehingga pemerintah negara tersebut bisa lebih fokus pada hal-hal/sektor tertentu.
Maka kita sudah seharusnya ikut serta dalam mengatasi permasalahan sesuai kemampuan n bidang kita, walaupun dari lingkungan terdekat. Cukup dengan niat “fastabiqul khoirot”. Semoga kita bisa menjadi insan yang bermanfaat bagi orang lain.
Mu'amar Khoiron
Pak Bagus Cahyono__Amin ya Robbal 'Alamiin, terimaksih pak atas jabaranya, sungguh bijak sekali, ,
Memang benar apa yang sampean katakan, intinya negara yang besar dan cenderung maju adalah negara yang masyarakatnya mempunyai tingkat kepedulian yang tinggi untuk menjaga, memelihara, melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa itu sendiri, dr hal ini yang saya sayangkan kenapa begitu mudah budaya asing dr negara lain masuk ke Indonesia melalui pemuda2 kita, satu contoh yang lagi trend sekarang adalah budaya ke-Korea-Korea'an, mulai cara berpakaian, gaya bicara bahkan sampai operasi wajah supaya mirip seperti bintang korea, (sungguh ironis), padahal kalau wanita Indonesia pakai kebaya atau batik, lebih keliatan Cantik aslinya Indonesia, begitupun dengan laki2nya..hehehe,
Itu yang saya perlu belajar banyak bagaimana bisa melestarikan warisan budaya dan
Muhammad Samsul
Mas @Mu'amar Khoiron inilah sisi buruk mental bangsa kita. Kebanyakan dari masyarakat kita tidak percaya dg apa yang ada dirinnya. Bahkan cenderung meniruh orang lain lbh 2 kaum celeb. kebanyakanmasyarakat kita egonya tinggi. Satu contoh kecil, mereka lbh senang produk luar negeri dan enggan mecintai produk dalam negeri. Bahkan seolah mereka tdk mau menerima anugerah Tuhan yg tlh ddiberikan. sebagai orang rumpun melayu mereka ingin sperti indo China, pingin putih kayak orang Eropa. Itu semuabukti kalau mereka tergolong orang orang kufur nikmat.
Mu'amar Khoiron
Pak Muhammad Samsul, Betuk sekali pak, kebanyakan masyarakat Indonesia sekarang lebih bangga berpakaian atau mengkomsumsi makanan dari luar negri, monggo ningail makanan siap saji sepertii KFC,MCD,PIZZA HUT makin hari semakin ramai pembeli, padahal mereka tidak tau dampak dr makanan ber kadar bahan kimia tinggi tsb, kalau saya lebih nikmat lebih puas makan nasi krawu..hehe, sebenarnya produk Indonesia tidak kalah mutunya dr produk asing, sebagai contoh Lea (produk jeans), Polygon (sepeda pancal yg harganya juataan rupiah), adalagi Polytron (elektronik), Eiger (tas gunung dan sandal) dan masih banyak produk2 lain yang mendunia, yg lebih aneh lagi masyarakat kita tidak tau kalau produk2 tsb produk asli Indonesia...sebentar lagi kita tunggu minuman khas Gresik ES DAWET SIWALAN "PANCENG GRESIK" akan menghiasi sepanjang jalan dan Mall2, dengan konsep lebih moderen...Insyallah...hehehe
Edy Prianto
Mas Mu'amar Khoiron silakan buat Dawet Siwalan berbentuk serbuk jadi bisa instant hehehe ... praktis dan tahan lama ...
Abdul Karim Almaimunah
Juga legennya di Parmantasi jadi kristal, juga awet..(ma'af, bukan Pak Parman tapi Pak Fermen) hehehe
Mu'amar Khoiron
Pak Edy Prianto__ bisa jadi Pak, tapi kalau di bikin serbuk nanti gak ada kenyal siwalanya pak..?hehehe,
Kalau Legen saya pribadi punya angan2 di jadikan soft drink kemasan kaleng seperti coca cola dan mampu bersaing dengan pabrikan amerika tsb, dengan jargon "SIAPAPUN ORANGNYA, MINUMNYA LEGEN PANCENG GRESIK"...hehehe
Posting Komentar