Edy Prianto
RENUNGAN TASYAKURAN "SEDEKAH BUMI"
WARGA KARANGTANJUNG DESA SEKARKURUNG - KEBOMAS
Demi menghormati bumi yang kita pijak, PBB saja menetapkan "HARI BUMI"
Guna menyebut tempat kelahiran di negeri ini. Kita sebut "TANAH AIR"
Manusia diciptakan dari "TANAH" dalam sebaik-baiknya bentuk.
kenapa kita lalai untuk bersyukur kepada Alloh atas semua nikmat tersebut.
Edy Prianto
Maklum selama ini banyak dibelakang layar setiap ada kegiatan dan menjadi "JURU FOTO" sehingga tidak ikut mejeng. Hehehe ...
Mas Hartoko
Mas Edy, mhn pencerahan nggih. Nyuwun tulung deskripsi ttg prosesi SEDEKAH BUMI itu kayak apa sih konsepnya? Baik dari perspektif budaya maupun (jika ada) agama. Saya butuh informasi yg mencerahkan biar tdk salah persepsi acara ini. Klo jaman kecil saya, saya kenal istilah "ruwah (t) Deso", yg dilakukan tiap tahun dan biasanya sbg bentuk syukur kpd Gusti Alloh stelah masa panen di sawah. Klo SEDEKAH BUMI kayaknya tdk hanya di desa ya. Apa bgitu. Matur nuwun.
Mas Hartoko
merendahkan diri hehehe ... bila menurut saya yang fekir ini ... bahwa "Sedekah Bumi" adalah wujud dari syukur masyarakat. Dahulu Masyarakat kita kebanyakan sebagai petani, nelayan atau petambak. Sehingga wujud dari hasil panen adalah mengadakan tasyakuran. Dan mengacu pada ayat yang dibacakan KH Mohtar Jamil, La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna adzabi lasyadiid. Kurang lebih artinya barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.
(Q.S. Ibrahim : 7)
Untuk sekarang dengan beragamnya profesi masyarakat tentu sekilas sudah tidak sejalan lagi namun yang tidak boleh kita tinggalkan adalah wujud dari syukur tersebut. Salahsatunya kebersamaan dan juga demi menyambung silaturahmi minimal 1 tahun sekali ...
Maaf bila jawaban ini kurang berkenan dan mohon yang lebih paham bisa menambahkan ...
Muhammad Mashudi Zein
Betul pak,..
Intiny syukur...
Berbagi...
Dan mempererat silaturahm..
Aditya Rahmat Putra
sedekah bumi, ruwat deso dllnya itu insyaallah intinya adalah perwujudan rasa SYUKUR masyarakat kpd Tuhannya sesuai dg kepercayaan yg d anut dr zaman ke zaman. krn kegiatan ini d pastikan ada sejak nenek moyang kt yg memiliki kepercayaan animisme,dinam...Lihat Selengkapnya
Muhammad Samsul
Kita bersyukur, di erah modern ini masih ada masyarakat yang melaksanakan cara yang mulia. Lebih lebih di perkotaan. Acara yang dikemas sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yg telah diaugerahkan kepada seluruh bumi ini tanpa te...Lihat Selengkapnya
Edy Prianto
Mas Muhammad Mashudi Zein kebetulan itu hasil jepretan saya yang duduk berhadap-hadapan dengan Bapak H. Subkhan (kades), KH Mohtar Jamil (Pembicara), H. Usmuni (Pembaca Tahlil), Adik Nico Iskandar (Pembaca Saritilawah) dan Chamim Thohari (Pembaca Tahlil). Mohon maaf bila hasil jepretannya kurang bagus karena pakai kamera tahu dengan jarak ± 6 meter.
Posting Komentar