Ditulis oleh Ayuna Fitria Fadjrin
Sudah lama, anak menjadi komoditi.
Sudah lama, banyak yang tak mau peduli.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Bila semua orang sadar.
kita semua bisa membebaskan mereka
Mendidik mereka menjadi lebih baik, hingga ia bisa memiliki kehidupan yang lebih bermakna daripada ibu atau ayah yang menjual mereka demi sesuap nasi.
Menjadikan mereka orang hebat yang akan mengakhiri perjalanan "perdagangan manusia"
Anak 'HILANG' di Alun-alun Gresik
Ditulis oleh Ayuna Fitria Fadjrin
Saat duduk di alun-alun, ngobrol dengan pasukan kuning, membicarakan tentang acara yang akan kami selenggarakan nanti. Eh ternyata ada anak kecil. usia masih 8 tahunan. Seliweran di depan kami. Lalu berdiri di bawah pohon beringin, di seberang kami.
Dan pak petugas pun menanyakan perihal anak itu, dan ternyata, anak perempuan yang masih sekolah di SD kelas 2 itu mengaku kalau belum dijemput ibunya.
Padahal jam pulang sekolah sudah lewat. Maka saya dan mbak Widya mengantarkan dia ke rumahnya, dan ternyata kerabatnya yang memiliki showroom kayu merbau kaget, Karena anak perempuan itu tadinya bersama ibunya ke puskesmas bersama ibunya, tapi mengaku pada kami belum dijemput ibunya.
Dan kami bisa menyimpulkan kalau anak yang kami tolong ini di dalam lingkungannya sering mendapatkan tekanan yang tak semestinya, hingga menghadapi hal yang biasa seperti itu saja ia kebingungan.
Dan mohon perhatian pada ibu-ibu sekalian, kalau membawa anaknya ke tempat umum, jangan lepaskan pandangan anda dari anak anda. Atau, hal seperti ini bisa terjadi. Setiap anak memiliki kecerdasan dan cara menghadapi masalahnya yang berbeda. Jadi keep save your Son and Daughter.
Ngopi rek
Napak Tilas Makam Mbah Krampung dan Pangeran Talang Pati
Mungkin sebagian besar diantara kita masih asing nama itu ... namun bagi Warga Sekarkurung, Kebomas, Gresik dan sekitarnya termasuk wilayah Pegiren nama itu adalah nama salahsatu Tokoh yang sangat disegani di zamannya.
Makamnya terletak ± 100 meter sebelah utara Parkiran Bus Wisata Sunan Giri dan ke arah selatan dari pertigaan Sekarkurung ± 50 meter.
Konon menurut kepercayaan masyarakat sekitar Mbah Krampung dipercaya sebagai salahsatu Penasehat Sunan Giri. Nama Mbah Krampung dimaknai "rampung", selesai Bahasa Jawa. Jadi apabila Sunan Giri mengalami kesulitan maka Mbah Krampung siap membantu menyelesaikan.
Di lokasi tersebut selain makam Mbah Krampung ada juga makam Pangeran Talang Pati. Letaknya ± 20 meter ke arah barat namun masih dalam satu kompleks makam. Beliau dipercaya sebagai Salahsatu Utusan Majapahit yang membelot. Sebenarnya keberadaan Pangeran Talang Pati adalah untuk membunuh Sunan Giri namun pada akhirnya beliau malah menjadi muridnya.
Bila ada yang memiliki referensi cerita versi lain monggo di share ... !
—
Edy Prianto
Napak Tilas Makam Mbah Krampung & Pangeran Talang Pati
..
Arman Kelanakota
kalau dari jln raya kok gak klihatan ... apa ada petunjuk arahnya yaa? ...
Edy Prianto
BKM Sekardaya melalui Program PNPM Pariwisata sudah berupaya membantu perbaikan lokasi dengan pemavingan dan perbaikan beberapa sarana termasuk pagar di kiri kanan tangga sebelum masuk ke TKP.
Edy Prianto
Mas Arman Kelanakota sekarang disisi selatannya ada tempat pengelasan sehingga yang tampak adalah pintu gerbangnya saja ...
NV Harjosuwitoe
membengi eso jam 24oo munggah makam gak onok bolo sg blas onok 1 singgawe jaked marinir
Edy Prianto
Mas Arman Kelanakota bila siang seperti ini (pas cuaca panas) banyak orang bersitirahat di situ ... suasana cukup asri dan sangat nyaman ...
Gufron Dhani
Berarti beliau mbah krampung dan mbah talang pati adalah pejuang Islam yg berjuang demi tegaknya akidah Islam.
Perlu ditiru akhlak beliau.
Arman Kelanakota
walah ... asyiiik suasananya yaa pak Edy Prianto ... hehe
Gufron Dhani
dan salah satu pejuang Islam ada di desa Tenggulunan yaitu Mbah Singo Regongso (mbah Gongso)
konon beliau adalah rampok yang ditaklukkan Raden Syarif Hidayatulloh lalu masuk Islam dan berjuang bersama sunan Giri.
Harjo
Mbah Krampung,mbah talang Pati,mbah Tanggung Boyo,dan msih bnyak lg yg tdk bisa saya sbutkan,adlh tokoh2 yg sngat andil trhadap prjuangan dlm pnyebaran Islam brsama mbah Ainul Yaqin(Sunan Giri) dgn latar belakang yg berbeda beda,ada yg semula musuh yg berubah jadi murid, yg aqirnya brsma sama saling melengkapi dlm perjuangan mmbantu mbah Sunan Giri.
Peta Lokasi Makam Mbah Karampung
"Tabloid SUARA GRESIK Lahir" oleh M Zach
LAHIR NYA TABLOID “SUARA GRESIK”
Secara pribadi sebagai anggota Group kiranya tidak berlebihan jika melalui postingan ini saya berikan apresiasi yang tinggi pada para admin (MAS YAYAK / HISTORIYONO KUSDARYANTO DAN KAWAN-KAWAN) yang telah memberikan kehormatan pada saya melalui undangan tasyakuran “LOUNCHING” tabloid “SUARA GRESIK” yang diadakan pada hari selasa 18 Pebruari 2014 jam 19.30 bertempat di rumahnya Bapak Edy Prianto Jl, Adityawarman no. 5 Perum Wiharta Sekar Kurung.
Di luar dugaan ternyata acara itu bisa dibilang berjalan cukup istimewa walaupun sengaja diadakan secara sangat sederhana, itu bisa dilihat dari undangan yg hadir tidak hanya sebatas pada para anggota GROUP FACEBOOK saja tapi ada juga dari perwakilan beberapa perusahaan, instansi, anggota dewan baik pusat maupun daerah dan para caleg dari beberapa partai politik sehingga bisa disimpulkan bahwa “TABLOID SUARA GRESIK” adalah milik warga Gresik dikelolah oleh warga Gresik dan untuk warga gresik demi kemajuan tata kelolah pemerintahan kota Gresik, melihat kenyataan yang demikian yang semula ada anggapan bahwa “SUARA GRESIK” adalah milik kelompok tertentu yang berambisi untuk meraih tujuan tertentu, terjawab dengan sendirinya tanpa harus beradu argumen.
M Zach
Ayuna Fitria Fadjrin
mantab pak zach
Widya
Pas mantap. ...baik dari kata"x. ..jg penulisx. ...A plus for mr M Zach. ... ..
M Zach
makaci apresiasinya ,,,
Afandi Kusuma
jempol dua
Satu lagi berdiri di kota pudak GRESIK, “TABLOID” yang lahir dari rahim sebuah Group FACEBOOK “SUARA GRESIK” beranggotakan tidak kurang dari 9.000 orang. Di tengarai bahwa anggota Group facebook ini mayoritas warga kota PUDAK baik yang berdomisili di Gresik maupun di luar Gresik. Bahkan tidak sedikit pula warga gresik yang ada di beberapa negara tetangga juga bergabung dalam Group ini, misalnya saja beliau-beliau yang ada di KUALA LUMPUR MALAYSIA, TAIWAN, SINGAPURA, HONGKONG, SAUDI ARABIAH, bahkan dari negara SURINAME yang warga negaranya bibit kawite berasal dari warga negara Indonesia tempo doeloe juga tidak sedikit yang bergabung dalam Group ini.
Karna banyak sekali posting dan komentar-komentar nya mengangkat isu-isu sosial, budaya, tradisi yg ada di Gresik tempo saat ini, kemudian mereka membandingkan dengan Gresik Tempo agak doeloe dan Gresik Tempo doeloe juga tidak kalah pentingnya di Group ini pula kedapatan membahas tantang politik, ekonomi, hukum, ketimpangan sosial, termasuk di dalamnya masalah angka pengangguran dan lapangan pekerjaan, sehingga ada kesan bahwa menyimak obrolan di facebook Group “SUARA GRESIK” tak ubahnya seperti kita sedang membaca berita di media cetak.
Ada pula kesan yang tidak kalah menariknya ketika kita menyimak obrolan di Group ini bahwa seluruh anggota Group tidak menghendaki adanya erosi budaya dan tradisi Gresikan (ciri khas Gresik) lenyap tanpa bekas oleh pengaruh masuknya budaya asing yang saat ini sedang merambah seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat disegala lapisan, kesan ini bisa ditangkap dari komentar-komentar anggota Group, yang bila ditarik sebuah kesimpulan bisa dikatakan bahwa tradisi Gresikan tidak boleh lekang oleh panas dan lapuk oleh air hujan.
Mendapati kenyataan ini, ahir nya banyak anggota Groub mendesak pada para admin pengelolah “GROUP FACEBOOK SUARA GRESIK” untuk segera toto jalmo mendirikan sebuah media cetak (tabloid) yang bernuansa “GRESIK BANGET” agar warga Gresik secara luas bisa menikmati sajian berita tentang kota Gresik dan perkembangannya dari zaman ke zaman, dengan catatan tidak sampai menghilangkan/membubarkan Group Facebook Suara Gresik sebagai cikal bakal lahirnya “TABLOID SUARA GRESIK”. Adminpun tidak bisa menolak desakan tersebut, maka berdirilah “TABLOID SUARA GRESIK” yang lahir dari rahim sebuah GROUP FACEBOOK SUARA GRESIK.
Secara pribadi sebagai anggota Group kiranya tidak berlebihan jika melalui postingan ini saya berikan apresiasi yang tinggi pada para admin (MAS YAYAK / HISTORIYONO KUSDARYANTO DAN KAWAN-KAWAN) yang telah memberikan kehormatan pada saya melalui undangan tasyakuran “LOUNCHING” tabloid “SUARA GRESIK” yang diadakan pada hari selasa 18 Pebruari 2014 jam 19.30 bertempat di rumahnya Bapak Edy Prianto Jl, Adityawarman no. 5 Perum Wiharta Sekar Kurung.
Di luar dugaan ternyata acara itu bisa dibilang berjalan cukup istimewa walaupun sengaja diadakan secara sangat sederhana, itu bisa dilihat dari undangan yg hadir tidak hanya sebatas pada para anggota GROUP FACEBOOK saja tapi ada juga dari perwakilan beberapa perusahaan, instansi, anggota dewan baik pusat maupun daerah dan para caleg dari beberapa partai politik sehingga bisa disimpulkan bahwa “TABLOID SUARA GRESIK” adalah milik warga Gresik dikelolah oleh warga Gresik dan untuk warga gresik demi kemajuan tata kelolah pemerintahan kota Gresik, melihat kenyataan yang demikian yang semula ada anggapan bahwa “SUARA GRESIK” adalah milik kelompok tertentu yang berambisi untuk meraih tujuan tertentu, terjawab dengan sendirinya tanpa harus beradu argumen.
M Zach
Ayuna Fitria Fadjrin
mantab pak zach
Widya
Pas mantap. ...baik dari kata"x. ..jg penulisx. ...A plus for mr M Zach. ... ..
M Zach
makaci apresiasinya ,,,
Afandi Kusuma
jempol dua
Dikepung musibah dari sisi Air maupun Daratan
Afandi Kusuma
Negeri ini ibarat dikepung musibah dari sisi air maupun daratan. Kota Manado luluh lantah disapu air bah menimbulkan sejumlah korban dan kerugian fisik sangat besar.
Banjir melanda sisi utara pula Jawa, dari barat hingga timur, di Tangerang Banten, DKI Jakarta, Bekasi, Subang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Tuban. Akibatnya, lebih dari seratus ribu orang harus mengungsi. Puluhan orang meninggal. Kerugian materi mencapai triliunan.
Dari sisi daratan, musibah juga datang. Gempa bumi melanda Cilacap, Banyumas, Kebumen dan sekitarnya. Lalu gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus mendatangkan musibah bagi warga di sekitarnya. Sekitar 28 ribu jiwa dari 34 desa harus mengungsi. Kerugian yang ada mencapai ratusan miliar rupiah bahkan triliunan. Belum selesai, musibah di sisi Sumatera, musibah kembali melanda pulau Jawa. Gunung Kelud di Kediri meletus melontarkan jutaan ton material ke udara setinggi hampir 17 km. Pasir dan debu halusnya melanglang hampir meliputi seluruh pulau Jawa. Sekitar seratus ribu orang mengungsi. Meski korban meninggal tidak melebihi hitungan jari, namun kerugian materi sangat besar. Kerugian akibat bencana letusan Gunung Kelud ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun. Nilai kerugian itu belum termasuk penghitungan kerugian di wilayah 10 kilometer dari puncak gunung atau wilayah terlarang. (Kompas.com, 17/2).
Semua itu baru kerugian fisik ekonomis itu, belum memperhitungkan kerugian atau dampak psikologis dan mental yang tak dapat diangkakan, seperti hilangnya rasa aman, makin meningkatnya rasa cemas atau tertekan, dan tekanan kesulitan hidup sebagai dampak lanjutan dari mudibah yang terjadi. Musibah yang bertubi-tubi dan menimbulkan kerugian begitu besar ini, harus kita renungkan dan maknai untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik ke depan baik di dunia dan terutama di akhirat.
Widya
sbagian peringatan dari Allah. ..
Ims Computergres
Akeh kang apal....Qur'an Hadist e...
Seneng Ngafirkeh marang liyane...
Kafir e dewe Ga' di gatekke...
Yen isih kotor...ati akale
Afandi Kusuma
Ims Computergres, benar, kita sering tidak "nggateke" keimanan (kekafiran) kita,
apakah kita benar-benar telah menjalankan semua syariah Allah dalam segala aspek kehidupan ini.
Afandi Kusuma
Widya, agar kita banyak istighfar
Ayuna Fitria Fadjrin
Kita tunggu Tsunami dasyad yang akan meluluh lantakkan kesombongan dan KEJAHILAN orang BANDUNG
Guspram Pram
φϋ peringatan bagi kita semua ,pemimpin Чğ ƍäª amanah dipilih Dan masyrakat byk Чğ munafik
Eko Fitrianto
آمِيّنْآمِيّنْيَارَبَّالعَـــالَمِيْن ......
Zainun Arbianto
bumine wes tuwo.
Afandi Kusuma
Berbagai musibah yang melanda itu terjadi atas izin dan sesuai kehendak Allah sebagai ketetapan-Nya. Allah berfirman:
﴿قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ﴾
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Sebagai ketetapan (qadha’) maka musibah itu harus dilakoni dengan lapang dada, perasaan ridha, disertai kesabaran dan tawakkal kepada Allah (QS al-Baqarah: 155-157). Hanya saja, kesabaran yang harus dibangun bukan hanya kesabaran yang bersifat pasif dan kepasrahan, melainkan kesabaran yang positif dan aktif. Yaitu kesabaran yang disertai perenungan untuk menarik pelajaran guna membangun sikap, tindakan dan aksi
Zainun Arbianto
sebagai orang yg beriman janganlah menganggap semua kejadian ini sebagai musibah tetapi anggaplah sebagi pengingat bahwa Allah Maha Segalanya yang harus kita sembah.
Afandi Kusuma
bener Zainun Arbianto...
Zainun Arbianto
shiip kang
Abdul Karim Almaimunah
Gempa, Banjir, gunung meletus Melanda
Gempa, Gempa Dunia
Itu Karena Tuhanmu Murka
Manusia Banyak Berbuat Dosa
Gempa, Gempa Melanda
Gempa, Gempa Dunia
Kau Fikir Saja Gunung Yang Disana
Ciptaan Tuhanmu Itu Kau Sembah
Kau Fikir Saja Gunung Yang Disana
Ciptaan Tuhanmu Itu Kau Sembah
Kau Fikir Saja Patung Dan Berhala
Ciptaan Manusia Itupun Kau Sembah
Tidakkah Kau Sadari
Bahwa Allah Maha Kuasa
Siapapun Tak Kuasa
Bila Dia Menghendakinya
Afandi Kusuma
"Ciptaan Manusia Itupun Kau Sembah"
Arman Kelanakota
sbg pengingat kita mungkin selama ini kita tersesat ... shg kita bisa mulai dari titik nol menuju jalan yg di ridhoi Alloh SWT ...
Afandi Kusuma
Arman Kelanakota, kembali kepada syariah Allah
Afandi Kusuma
Memantik Kesadaran Sebagai Hamba Yang Lemah
Musibah dari sisi air dan daratan didatangkan oleh Allah untuk mengingatkan dan mengembalikan kesadaran spiritualitas manusia akan azab Allah SWT. Firman-Nya:
﴿أَأَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ (١٦) أَمْ أَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ (17)﴾
“Apakah kamu merasa aman terhadap (hukuman) Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau apakah kamu merasa aman terhadap (azab) Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan angin disertai debu dan kerikil, maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” (TQS al-Mulk [67]: 16-17)
Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’âlim at-Tanzîl menjelaskan: “Ibn Abbas ra berkata: “a amintum man fî as-samâ`i -apakah kamu merasa aman dari yang ada di langit-“ yakni dari azab Zat yang ada di langit jika kamu bermaksiyat kepada-Nya. “An yakhsifa bikum al-ardha faidzâ hiya tamûr -Dia menjungkirbalikkan bumi bersama kamu sehingga bumi bergoncang.” Al-Hasan berkata: ‘bumi bergerak beserta penduduknya. Dan dikatakan ambruk pada mereka.’ Maknanya, Allah menggerakkan bumi pada saat perjungkirbalikan sehingga bumi melemparkan mereka ke bawah, bumi lebih tinggi dari mereka dan berjalan di atas mereka.”
Allah menutup ayat berikutnya dengan memberitahukan “fasata’lamûna kayfa nadzîrin”. Imam Ibn Katsir menjelaskan dalam Tafsir al-Qur’ân al-‘Azhîm: “yakni bagaimana peringatanku dan kesudahan orang yang menyimpang darinya dan mendustakannya.”
Jadi musibah yang Allah timpakan itu pada dasarnya untuk memberi peringatan dan mengembalikan kesadaran pada diri manusia terhadap keMahakuasaan Allah Pencipta alam semesta. Mengingatkan dan mengembalikan kesadaran betapa lemahnya manusia, dan betapa terbatasnya pengetahuan manusia. Mengembalikan kesadaran sebagai makhluk ciptaan dan sebagai hamba dari al-Khaliq yang tidak layak bermaksiyat kepada-Nya dan menyimpang atau menyalahi peringatan yakni wahyu-Nya serta mendustakannya.
Nawi Iwan Singing
alam menyapa kita dengan geramannya . tp kita pura pura lugu .
Iva Lukita
musibah : Untuk Umat, Dari Umat dan Oleh Umat...
Afandi Kusuma
Iva Lukita, dalam tindak cepat menangani bencana bukan dari dan oleh umat saja, tapi juga dari dan oleh pemerintah, karena dia yang bertugas malayani umat
Iva Lukita
seharusnya memang kewajiban pemerintah melayani umat ,tapi mereka tidak sadar bahwa tindakan merekalah yang menjadikan begitu banyaknya musibah.....entah tidak sadar..tidak tahu...atau tidak mau tahu...????
Afandi Kusuma
Kesadaran spiritual yang dikembalikan oleh musibah itu haruslah membangkitkan energi penghambaan kepada Allah dan menjauhi kemaksiyatan. Energi untuk makin meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dalam arti yang luas.
Selain itu kesadaran spiritual itu haruslah juga membangkitkan energi untuk melakukan perbaikan, meluruskan penyimpangan, melakukan ketaatan dan kembali menempuh jalan dan menerapkan sistem yang benar, jalan dan sistem yang bersumber dari wahyu Allah Ta’ala. Kesadaran nalar ini harus muncul, sebab pada dasarnya semua musibah yang terjadi, di dalamya selalu ada peran dan keterlibatan manusia. Allah Ta’ala berfirman:
﴿وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ﴾
“Musibah apa saja yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar.” (TQS. asy-Syura [42]: 30).
Afandi Kusuma
Keterlibatan manusia itu bisa pada konteks terjadinya musibah yang diantaranya berupa perilaku yang memiliki hubungan sebab akibat dengan terjadinya musibah menurut sunatullah. Atau perilaku, tindakan dan kebijakan yang berakibat pada besarnya dampak musibah.
Perilaku buruk membuang sampah ke sungai, membuka lahan serampangan, membangun pemukiman di sempadan sungai, dan sebagainya hanyalah sekedar contoh. Begitu pula perambahan hutan, penambangan terbuka di hutan lindung, alih fungsi lahan sembarangan, pembukaan perumahan tak ramah alam, penimbunan situ, daerah resapan dilapisi beton dan aspal, ruang terbuka hijau sesak ditanami gedung, mal dan kawasan bisnis, dan sebagainya. Semuanya merupakan peran manusia secara individu dan kelompok dalam terjadinya bencana. Semua itu bisa terjadi karena dibiarkan atau lebih buruk lagi justru dibingkai oleh kebijakan buruk dari pengambil kebijakan.
Negeri ini ibarat dikepung musibah dari sisi air maupun daratan. Kota Manado luluh lantah disapu air bah menimbulkan sejumlah korban dan kerugian fisik sangat besar.
Banjir melanda sisi utara pula Jawa, dari barat hingga timur, di Tangerang Banten, DKI Jakarta, Bekasi, Subang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Tuban. Akibatnya, lebih dari seratus ribu orang harus mengungsi. Puluhan orang meninggal. Kerugian materi mencapai triliunan.
Dari sisi daratan, musibah juga datang. Gempa bumi melanda Cilacap, Banyumas, Kebumen dan sekitarnya. Lalu gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus mendatangkan musibah bagi warga di sekitarnya. Sekitar 28 ribu jiwa dari 34 desa harus mengungsi. Kerugian yang ada mencapai ratusan miliar rupiah bahkan triliunan. Belum selesai, musibah di sisi Sumatera, musibah kembali melanda pulau Jawa. Gunung Kelud di Kediri meletus melontarkan jutaan ton material ke udara setinggi hampir 17 km. Pasir dan debu halusnya melanglang hampir meliputi seluruh pulau Jawa. Sekitar seratus ribu orang mengungsi. Meski korban meninggal tidak melebihi hitungan jari, namun kerugian materi sangat besar. Kerugian akibat bencana letusan Gunung Kelud ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun. Nilai kerugian itu belum termasuk penghitungan kerugian di wilayah 10 kilometer dari puncak gunung atau wilayah terlarang. (Kompas.com, 17/2).
Semua itu baru kerugian fisik ekonomis itu, belum memperhitungkan kerugian atau dampak psikologis dan mental yang tak dapat diangkakan, seperti hilangnya rasa aman, makin meningkatnya rasa cemas atau tertekan, dan tekanan kesulitan hidup sebagai dampak lanjutan dari mudibah yang terjadi. Musibah yang bertubi-tubi dan menimbulkan kerugian begitu besar ini, harus kita renungkan dan maknai untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik ke depan baik di dunia dan terutama di akhirat.
Widya
sbagian peringatan dari Allah. ..
Ims Computergres
Akeh kang apal....Qur'an Hadist e...
Seneng Ngafirkeh marang liyane...
Kafir e dewe Ga' di gatekke...
Yen isih kotor...ati akale
Afandi Kusuma
Ims Computergres, benar, kita sering tidak "nggateke" keimanan (kekafiran) kita,
apakah kita benar-benar telah menjalankan semua syariah Allah dalam segala aspek kehidupan ini.
Afandi Kusuma
Widya, agar kita banyak istighfar
Ayuna Fitria Fadjrin
Kita tunggu Tsunami dasyad yang akan meluluh lantakkan kesombongan dan KEJAHILAN orang BANDUNG
Guspram Pram
φϋ peringatan bagi kita semua ,pemimpin Чğ ƍäª amanah dipilih Dan masyrakat byk Чğ munafik
Eko Fitrianto
آمِيّنْآمِيّنْيَارَبَّالعَـــالَمِيْن ......
Zainun Arbianto
bumine wes tuwo.
Afandi Kusuma
Berbagai musibah yang melanda itu terjadi atas izin dan sesuai kehendak Allah sebagai ketetapan-Nya. Allah berfirman:
﴿قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ﴾
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Sebagai ketetapan (qadha’) maka musibah itu harus dilakoni dengan lapang dada, perasaan ridha, disertai kesabaran dan tawakkal kepada Allah (QS al-Baqarah: 155-157). Hanya saja, kesabaran yang harus dibangun bukan hanya kesabaran yang bersifat pasif dan kepasrahan, melainkan kesabaran yang positif dan aktif. Yaitu kesabaran yang disertai perenungan untuk menarik pelajaran guna membangun sikap, tindakan dan aksi
Zainun Arbianto
sebagai orang yg beriman janganlah menganggap semua kejadian ini sebagai musibah tetapi anggaplah sebagi pengingat bahwa Allah Maha Segalanya yang harus kita sembah.
Afandi Kusuma
bener Zainun Arbianto...
Zainun Arbianto
shiip kang
Abdul Karim Almaimunah
Gempa, Banjir, gunung meletus Melanda
Gempa, Gempa Dunia
Itu Karena Tuhanmu Murka
Manusia Banyak Berbuat Dosa
Gempa, Gempa Melanda
Gempa, Gempa Dunia
Kau Fikir Saja Gunung Yang Disana
Ciptaan Tuhanmu Itu Kau Sembah
Kau Fikir Saja Gunung Yang Disana
Ciptaan Tuhanmu Itu Kau Sembah
Kau Fikir Saja Patung Dan Berhala
Ciptaan Manusia Itupun Kau Sembah
Tidakkah Kau Sadari
Bahwa Allah Maha Kuasa
Siapapun Tak Kuasa
Bila Dia Menghendakinya
Afandi Kusuma
"Ciptaan Manusia Itupun Kau Sembah"
Arman Kelanakota
sbg pengingat kita mungkin selama ini kita tersesat ... shg kita bisa mulai dari titik nol menuju jalan yg di ridhoi Alloh SWT ...
Afandi Kusuma
Arman Kelanakota, kembali kepada syariah Allah
Afandi Kusuma
Memantik Kesadaran Sebagai Hamba Yang Lemah
Musibah dari sisi air dan daratan didatangkan oleh Allah untuk mengingatkan dan mengembalikan kesadaran spiritualitas manusia akan azab Allah SWT. Firman-Nya:
﴿أَأَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ (١٦) أَمْ أَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ (17)﴾
“Apakah kamu merasa aman terhadap (hukuman) Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau apakah kamu merasa aman terhadap (azab) Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan angin disertai debu dan kerikil, maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” (TQS al-Mulk [67]: 16-17)
Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’âlim at-Tanzîl menjelaskan: “Ibn Abbas ra berkata: “a amintum man fî as-samâ`i -apakah kamu merasa aman dari yang ada di langit-“ yakni dari azab Zat yang ada di langit jika kamu bermaksiyat kepada-Nya. “An yakhsifa bikum al-ardha faidzâ hiya tamûr -Dia menjungkirbalikkan bumi bersama kamu sehingga bumi bergoncang.” Al-Hasan berkata: ‘bumi bergerak beserta penduduknya. Dan dikatakan ambruk pada mereka.’ Maknanya, Allah menggerakkan bumi pada saat perjungkirbalikan sehingga bumi melemparkan mereka ke bawah, bumi lebih tinggi dari mereka dan berjalan di atas mereka.”
Allah menutup ayat berikutnya dengan memberitahukan “fasata’lamûna kayfa nadzîrin”. Imam Ibn Katsir menjelaskan dalam Tafsir al-Qur’ân al-‘Azhîm: “yakni bagaimana peringatanku dan kesudahan orang yang menyimpang darinya dan mendustakannya.”
Jadi musibah yang Allah timpakan itu pada dasarnya untuk memberi peringatan dan mengembalikan kesadaran pada diri manusia terhadap keMahakuasaan Allah Pencipta alam semesta. Mengingatkan dan mengembalikan kesadaran betapa lemahnya manusia, dan betapa terbatasnya pengetahuan manusia. Mengembalikan kesadaran sebagai makhluk ciptaan dan sebagai hamba dari al-Khaliq yang tidak layak bermaksiyat kepada-Nya dan menyimpang atau menyalahi peringatan yakni wahyu-Nya serta mendustakannya.
Nawi Iwan Singing
alam menyapa kita dengan geramannya . tp kita pura pura lugu .
Iva Lukita
musibah : Untuk Umat, Dari Umat dan Oleh Umat...
Afandi Kusuma
Iva Lukita, dalam tindak cepat menangani bencana bukan dari dan oleh umat saja, tapi juga dari dan oleh pemerintah, karena dia yang bertugas malayani umat
Iva Lukita
seharusnya memang kewajiban pemerintah melayani umat ,tapi mereka tidak sadar bahwa tindakan merekalah yang menjadikan begitu banyaknya musibah.....entah tidak sadar..tidak tahu...atau tidak mau tahu...????
Afandi Kusuma
Kesadaran spiritual yang dikembalikan oleh musibah itu haruslah membangkitkan energi penghambaan kepada Allah dan menjauhi kemaksiyatan. Energi untuk makin meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dalam arti yang luas.
Selain itu kesadaran spiritual itu haruslah juga membangkitkan energi untuk melakukan perbaikan, meluruskan penyimpangan, melakukan ketaatan dan kembali menempuh jalan dan menerapkan sistem yang benar, jalan dan sistem yang bersumber dari wahyu Allah Ta’ala. Kesadaran nalar ini harus muncul, sebab pada dasarnya semua musibah yang terjadi, di dalamya selalu ada peran dan keterlibatan manusia. Allah Ta’ala berfirman:
﴿وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ﴾
“Musibah apa saja yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar.” (TQS. asy-Syura [42]: 30).
Afandi Kusuma
Keterlibatan manusia itu bisa pada konteks terjadinya musibah yang diantaranya berupa perilaku yang memiliki hubungan sebab akibat dengan terjadinya musibah menurut sunatullah. Atau perilaku, tindakan dan kebijakan yang berakibat pada besarnya dampak musibah.
Perilaku buruk membuang sampah ke sungai, membuka lahan serampangan, membangun pemukiman di sempadan sungai, dan sebagainya hanyalah sekedar contoh. Begitu pula perambahan hutan, penambangan terbuka di hutan lindung, alih fungsi lahan sembarangan, pembukaan perumahan tak ramah alam, penimbunan situ, daerah resapan dilapisi beton dan aspal, ruang terbuka hijau sesak ditanami gedung, mal dan kawasan bisnis, dan sebagainya. Semuanya merupakan peran manusia secara individu dan kelompok dalam terjadinya bencana. Semua itu bisa terjadi karena dibiarkan atau lebih buruk lagi justru dibingkai oleh kebijakan buruk dari pengambil kebijakan.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di desa Campurrejo
ADA APA DENGAN SPBN CAMPURREJO ?
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di desa Campurrejo yang dibangun menghabiskan ratusan juta rupiah dengan APBN kini kondisinya sangat memprihatinkan. tidak hanya tidak dioperasikan, tapi sebagian sarana pendukungnya banyak yang rusak akibat faktor alam juga faktor manusia.
Ketika kami telusuri banyak permasalahan yang kami temukan. Mulai lahan akses masuk ke lokasi SPBN, lokasi yang tepat hingga pemasarannya. Pembebasan lahan akses masuk ke lokasi SPBN yang diklaim salah satu koperasi yang ditunjuk melaksanakan program ini. Pembebasan lahan ini diklaim menggunakan DANA diluar anggaran proyek ini, dan masalah hingga kini tuntas.
Pemasaran paket solar Nelayan juga mengalami permasalahan. Ketika ijin usaha diturunkan, masyarakat nelayan setempat tidak mau menggunakan solar. Mereka memilih minyak tanah campur oli bekas (irek) yang secara ekonomis lebih murah dibanding solar. Kondisi ini memaksa pengelola selalu merugi karena biaya operasional dan gaji pekerja yang wajib dibayar
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di desa Campurrejo yang dibangun menghabiskan ratusan juta rupiah dengan APBN kini kondisinya sangat memprihatinkan. tidak hanya tidak dioperasikan, tapi sebagian sarana pendukungnya banyak yang rusak akibat faktor alam juga faktor manusia.
Ketika kami telusuri banyak permasalahan yang kami temukan. Mulai lahan akses masuk ke lokasi SPBN, lokasi yang tepat hingga pemasarannya. Pembebasan lahan akses masuk ke lokasi SPBN yang diklaim salah satu koperasi yang ditunjuk melaksanakan program ini. Pembebasan lahan ini diklaim menggunakan DANA diluar anggaran proyek ini, dan masalah hingga kini tuntas.
Pemasaran paket solar Nelayan juga mengalami permasalahan. Ketika ijin usaha diturunkan, masyarakat nelayan setempat tidak mau menggunakan solar. Mereka memilih minyak tanah campur oli bekas (irek) yang secara ekonomis lebih murah dibanding solar. Kondisi ini memaksa pengelola selalu merugi karena biaya operasional dan gaji pekerja yang wajib dibayar
Pihak
pengelola. Karena selalu merugi, pihak pengelola memilih menutup SPBN ini.
Demikian juga lokasi SPBN ini tidak seperti SPBN di tempat lain, seperti di
Muncar, Yuwono Pati jawa tengah. Pada umumnya SPBN di lokasi yang lain tidak di
jauh dari jangkauan perahu atau kapal nelayan. Idealnya jika kapal nelayan
merapat di SPBN, pengisian bahan bakar dilakukan di atas perahu atau kapal.
Tetapi hal ini tidak disesuaikan di SPBN Campurrejo, Lalu bagaimana kelanjutan
KOPNELGRES yang digadang-gadang menjadi operator dan pengelola SPBN ini
menindaklanjuti surat rekomendasi Direktorat Jendral Kelautan dan Perikanan
pusat ?. Kapankah semua ini terealisasi ?, kita tunggu perkembangannya. Semoga
di tahun politik ini, tidak merubah rencana yang telah dicanangkan.
negara
kita ini negara maritim luas laut terbentang . . . Tapi kenapa nelayan kita
nasipnya tetap seperti ini . . . .? Kalau aku pribadi mengamati dari peta
nelayan seharusnya nelayan kita sudah lepas landas dari keterpurukan
kemmlaratan. .? Tapi kenapa perhatian negara selama ini tidak mementingkan
penangkapan biota laut ini . . .? Tengok negara maju seperti * jepang * korea *
cina bahkan negara eropa dan amerika nelayanya tangguh dan kaya karna
peralatanya yang canggih berkat pemerintahanya yang sangat mementingkan SDM
nelayan yang tangguh. . .sehinga negara tersebut mengucurkan dana sekian trilun
untuk membeli perahu serta alat alat tangkap ikan yang mumpuni untuk oprasi
onal sehari hari sehingga kehidupan nelayan makmur. . .kapan nelayan kita
diperhatikan dinegaranya. . ? Kapan kehidupan nelayan kita terangkat dari
Pak @NV
Harjosuwitoe kalau jiwa petualang dan skill nelayan kita tidak kalah dengan bangsa
lain. Bahkan yang kerja di taiwan,Korea banyak dari nelayan Indonesia.
Perbedaannya adalah pemerintah di negara seperti jepang, korea, chima sangat
memperhatikan profesi nelayan. Sarana dan jaringan pemasaran dibangun oleh
pemerintah.
Jiwa bisnis nelayan kita juga masih rendah, mereka buta informasi pasar. Kalau saja tangkapan mereka bisa mereka kirim sendiri ke pabrik pengolah hasil laut, tentu akan memberi nilai tambah bagi nelayan.
Jiwa bisnis nelayan kita juga masih rendah, mereka buta informasi pasar. Kalau saja tangkapan mereka bisa mereka kirim sendiri ke pabrik pengolah hasil laut, tentu akan memberi nilai tambah bagi nelayan.
Padahal
Indonesia terkenal dengan Pelautnya, tp kenapa tidak dengan Nelayanya..???
SPBN ini
berapa jauh jaraknya dari sungai atau laut yang bisa dilalui perahu?
Bedanya di
Neg kt..klo ada proyek infar struktur..pokok jd caak,pokok proyek cair..tidak
mmkirkan operasional ke depan bener2 fasilitas yg memadai nggak bg pembangunan
jangka panjang...mknya kt sbg rakyat hrs kritis dan mengontrol.. ukuran biaya
dan hasil bangunan layak nggak klo nggak layak ngadu ke wakil kita...biar ada
TL nya...banyak proyek yg nggak masuk akal tapi ... pada diam..eh sy sampaikan
dwn yg bagiannya yo g ada tanggapan..kek opo..ngene iki..iku duwek kito
dihambur2 no tok....la aneh jg..ada nelayan dpt bantuan diesel krn dpt dobel yo
di jual..wah mari...
SPBN
mangkrak ,? Solusinya serahkan ke SG pasti beres cak Muhammad Samsul hehehehe,, dgn syarat pemerintah
gak turut campur mengatur, tapi siap membantu demi kelancaran pelayanan
terhadap nelayan sekitar hehehe
apakah selama ini birokrasi pemerintahan terkait
nelayan dan kelautan apa enggak perna study banding dengan negara maju dalam
hal kelautan. . . ? Apamemang micek saja dikursinya * contoh yang bikin aku
mangkel dan trenyuh di sebelah barat terminal buder ada di bangun tempat induk
pelelangan ikan darat dan laut dari pertama sampai sekiantaun tidak berfungsi
berapa milyar uang negara di hamburkan hanya untuk sebuah proyek ambisius
sekarang terbengkaliai tanpa perawatan * kalau enggak percaya cek ketempatnya .
. . ( biar anda PAHAM )
atau
memang departemen terkai kurang sosialisasi ke bawah atau humasnya kurang sangunya
. . . . .? Mohon penjelasan serinci rincinya apa tujuan birokrasi pemerintahan
membangun TPI INDUK itu . . . ?
Mas
@Afandi lokasi SPBN ini sekitar 10 meter dr pantai, tapi apakah perahu yg ngisi
BBM bisa menepi !apakah jangkauan pipa bisa mencapai tangki BBM perahu ?Bu @
Fatmi Asri begitulah mental pejabat kalau bukan type seorang birokrat. Pak @Roy
permasalahan SPBN di Campurrejo ini merupakan masalah yang kompleks. Ibarat
penyakit yang akut. Status tanah jalan masuk lokasi masih diperdebatkan.Pak @NV
Harjosuwitoe dinas Kelautan dan Perikanan sekarang tak ubahnya seperti boneka
saja. Tidak ada peran dalam menentukan kebijakan juga perizinan sehubungan
daerah pantai atau pesisir, semua ijin seolah satu pintu dari Bupati juga
gubernur. tapi jikaada gejolak dalam masyarakat yang jadi sasarannya adalah inas
terkait.
Mas
@Mu'amar Khoiron sebuah kenyataan yang ironis bagi bangsa ini. Negara dengan wilayah
lautnya mencapai 63% tapi tidak bisa memberikan pembinaan pada masyarakat
nelayannya. Masyarakat nelayan seolah menjadi beban bagi bangsa ini, karena
sektor ini tidak bisa memberi kontribusi yg besar pada APBN, makanya pemerintah
lebih memilih sektor industri daripada perikanan. Hal ini terjadi di kabupaten
Gresik, sudah berapa banyak warga nelayan yang tergusur karena pembangunan dan
pengembangan industri di pesisir ?. dan kondisi semacam ini akan terjadi di
kota kota lain seperti Lamongan dan Tuban, hanya tunggu waktu saja.
Oknum
instansi Pemerintah terkait memang kurang akal dan kurang komisi dlm mengembangkan
SDM Nelayan pak Muhammad Samsul,, yang buat
encer akal dan komisi nya adalah pengembang industri,,
Itulah
makna pentingnya program Bottom Up. Dimana setiap proyek pembangunan
berdasarkan usulan dari bawah (masyarakat). Karena merekalah yang tahu apa yang
mereka butuhkan. Dan tidak kalah pentingnya, masyarakat harus dipandang sebagai
Subyek pembangunan. Bukan obyek.
biar lebih
akurat dan bersahabat,,, sekilas info, dulu itu SPBN camporjo, memang letaknya
stategi menurut saya, karna waktu itu cuma di situ satu2 nya yg kelihatan
stategi, karna nggak di fungsikan maximal, jadi ada pengembangan/ pengurukan
pembuatan pemeca gelombang dan TPI akhir nya he heee heeeeee tau sendiri
letaknya nggak strategi lg,,,,,,
Muhammad
Samsul Cak @Didik kami asli Gresik jadi kepedulian kami harus kami
curahkan pada masyarakat Gresik, lebih 2 nelayan sepertiku. Pak @Pho konseptor dari
pembangunan pasar induk di Gresik itu bupati dan Edy Kuntadi atas rekomendasi
Mantan TS mereka H. Encek Saeri warga kelurahan lumpur. Dan rupanya lokasi ini
banyak ditentang oleh pedagang, pengusaha, dan pengolah perikanan.
Masyarakat
tidak mau dibodohi oleh pejabat. Masarakat hanya memiliki hak pakai
petak(stand) dg harga yg tinggi.Utk pasar ikan budidaya seperti bandeng, mujaer
lokasi ini masih masuk, tapi kalau pasar ikan laut, adalah pemikiran bodoh. TPI
hasil laut kok lokasinya 7 KM dari pantai. Haruskah nelayan membawa hasil
tangkapannya ke Bunder ?
Tujuan Program Adiwiyata
3. Tujuan Program Adiwiyata
Pendidikan Lingkungan Hidup PLH) dan peranannya dalam membentuk manusia yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan ada lah suatu keniscayaan, Dalam pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup PLH) terdapat unsur pendidikan. Sementara pendidikan memiliki pengertian suatu proses yang dapat mengubah perilaku seseorang untuk lebih bersikap dan memiliki tata laku dan berakhlak dan cerdas melalui upaya pengajaran dan latihan. Dalam konteks ini, memiliki sikap dan tata laku yang berakhlak dan cerdas dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungan.
Tujuan program adiwiyata adalah untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut ber tanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan utama diarahkan pada terwu judnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan nor ma-norma dasar antara lain; kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, keju juran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran, serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara teren cana dan terus menerus secara konperehensif.
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) secara khusus memiliki 5 tujuan. Pertama, Kesadaran. Ini untuk membantu peserta didik mem pero leh sebuah kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan berbagai per masalahannya, membangun kemampuan untuk merasakan dan membe dakan diantara stimulus, mengulah, menyaring dan memperluas pandangan-pan dangan dan menggunakan dalam berbagai konteks. Kedua, Pengetahuan. Dimaksudkan membantu peserta didik untuk memperoleh sebuah pengertian mendasar tentang bagaimana fungsi lingkungan , bagaimana orang berinte raksi dengan lingkungan, dan bagimana timbulnya isu-isu dan masalah berkaitan dengan lingkungan dan bagaimana cara penyelesainnya. Ketiga. Sikap. Ini untuk membantu peserta didik memperoleh seperangkat nilai dan perasaan-perasaan kepedulaian, motivasi dan komitmen terhadap ling kungan. Keempat, Keterampilan. Membantu peserta didik memperoleh kete rampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menyelidiki perma salahan lingkungan dan berkontribusi untuk pemecahan masalah tersebut. Kelima, Partisipasi. Dimaksudkan untuk membantu peserta didik mempe roleh pengalaman dalam menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dan keterrampilan dalam pengambilan keputusan, tindakan-tindakan positif yang mengarah pada pemecahan isu-isu dan permasalah lingkungan.
Pendidikan Lingkungan Hidup PLH) dan peranannya dalam membentuk manusia yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan ada lah suatu keniscayaan, Dalam pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup PLH) terdapat unsur pendidikan. Sementara pendidikan memiliki pengertian suatu proses yang dapat mengubah perilaku seseorang untuk lebih bersikap dan memiliki tata laku dan berakhlak dan cerdas melalui upaya pengajaran dan latihan. Dalam konteks ini, memiliki sikap dan tata laku yang berakhlak dan cerdas dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungan.
Pengertian Adiwiyata
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Adiwiyata
1. Pengertian Adiwiyata
Kata Adiwiyata berasal dari kata Sansekerta ADI dan WIYATA. Adi mempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau sempurna, sedangkan Wiyata bermakna : tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu penge tahuan, norma, etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung maka secara keseluruhan maknanya adalah tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan Adiwiyata terbagi dalam 3 kategori yaitu Sekolah Adiwiyata Mandiri, Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Calon Adiwiyata. Adiwiyata Mandiri diberikan kepada sekolah-sekolah yang mampu mempertahankan program lingkungan hidup mereka selama tiga tahun berturut-turut. Meski demikian pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan adiwiyata melalui tahap pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).
Mencintai Lingkungan Hidup Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Batik Shino - Fashion Batik Kerja
Blus Lotsi - Batik Java
Blus Songket [batik etnik baru]
Blus Bunga Dongker (Blus batik unik...
Mencintai Lingkungan Hidup Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Renungan di hari bumi sedunia 22 april 2014
Sukseskan Gerakan Nasional Bersih Negeriku dengan Mencintai Lingkungan Hidup
Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Oleh : LUPRIYA, S.Pd., SE., M.Pd.
Pembina, Tk.I
NIP.19650502 198703 1 013
Guru SMP Negeri 1 Manyar Gresik
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Adiwiyata
Menjadikan sekolah yang peduli dan berwawasan lingkungan hidup
2. Kriteria Program Adiwiyata
a. Pengembangan Kebijakan Sekolah peduli dan Berbudaya Lingkungan
b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
d. Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
e. Pengembangan budaya peduli Lingkungan
3. Tujuan Program Adiwiyata
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
2. Kriteria Program Adiwiyata
a. Pengembangan Kebijakan Sekolah peduli dan Berbudaya Lingkungan
b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
d. Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
e. Pengembangan budaya peduli Lingkungan
3. Tujuan Program Adiwiyata
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Kehidupan Nelayan Panceng Gresik
Muhammad Samsul
Nelayan Panceng menjerit
Angin baratan yg kencang dan disertai hujan intensitasnya tinggi memaksa mereka menghentikan aktifitas. Mereka tidak mau ambil resiko seperti nelayan desa Ujung Pangkah kulon yg menglami kecelakaan karena memaksa melaut di cuaca seperti ini.
Untuk itu mereka mengharap adanya bantuan dari pemerintah Daerah Kab. Gresik utk meringankan beban hidup keluarga mereka, dan kapankah bantuan semacamitu dikucurkan ?" mereka bertanya penuh harap,
Muhammad Samsul
Imam Suhadi juga bertanya," kalau ada banjir di wilayah selatan, pemkab Gresik cepat merespon, tapi kenapa ketika nelayan mengalami hal semacam ini, mereka tidakmeresponnjya
Nurul Hanifah
Wah bener cak, nak desaku campurejo mmg keterak baratan, 2 minggu lbh g maem iwak cak, dan shrusnya pemda sigap dgn hal ini,
Fatmi Asri Terate
waktu angin barat..nelayan g bs melaut itupun bs ngajukan bantuan dr dinsos pusat untuk pr nelayan....
Nurul Hanifah
Fatmi@ mungkin mereka blm mengerti apa, bagaimana dan dgn siapa, untuk mengajukn bantuan, jk tdk ada pihak yg menjadi perantara atau penengah,
Bagus Cahyono
Sebagaimana diketahui, setiap pemanfaatan a[ harus ada landasan atau payung hukummya. Baik itu perda ataupun Perbup. Dan setiap pengeluaran sudah ditetapkan pos-pos rekeningnya serta dilengkapi mekanisme dan sistem pelaporannya.
Bencana Alam berupa banjir atau angin topan bahkan kebakaran menimbulkan jejak yang jelas pada hunian yang dilanda.
Berbeda dengan bencana alam yang dialami para nelayan, karena yang dilanda adalah area bebas berupa laut.
Sehingg hal itu tentu akan sulit dalam penyediaan bukti sebagai kelengkapan laporan.
Itulah yang akan menjadi kendala bila Cuaca Ekstrim di laut diperlakukan sama dengan bencana alam pada umumnya
Tapi perlakuan itu bisa berubah menjadi seperti yang diharapkan apabila didukung dengan pembuatan Perda atau Perbup baru terkait tentang masalah dimaksud.
Tentu saja itu harus melalui pengkajian terlebih dahulu.
Namun demikian peluang bantuan masih bisa diharapkan dengan adanya pengajuan yang bersifat Santunan kepada korban bencana.
Atau untuk lebih jelasnya bisa berhubungan dengan Bagian Sosial Set. Kabupaten Gresik.
Afandi Kusuma
bagi kita, apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?
Nelayan Panceng menjerit
Angin baratan yg kencang dan disertai hujan intensitasnya tinggi memaksa mereka menghentikan aktifitas. Mereka tidak mau ambil resiko seperti nelayan desa Ujung Pangkah kulon yg menglami kecelakaan karena memaksa melaut di cuaca seperti ini.
Mereka memilih menambatkan perahunya dan memperbaiki alat tangkap yang rusak. Cuaca ekstrem ini sudah terjadi hampir sebulan. Dituturkan saudara Imam Suhadi dan Na'ji selaku ketua Rukun Nelayan desa Capurrejo,"untuk menutupi kebutuhan sehari hari, mereka memanfaatkan simpanan hasil bulan lalu, bagi yang punya. Tapi para broh (pembantu) yang tidak memiliki simpanan mereka hutang kepada majikannya, begitu juga majikan yang tidak punya tabungan, mereka hutang kepada juragan pemasok solar juga tengkulak ikan tapi dengan bungah seperti Bank tentunya.
Untuk itu mereka mengharap adanya bantuan dari pemerintah Daerah Kab. Gresik utk meringankan beban hidup keluarga mereka, dan kapankah bantuan semacamitu dikucurkan ?" mereka bertanya penuh harap,
Muhammad Samsul
Imam Suhadi juga bertanya," kalau ada banjir di wilayah selatan, pemkab Gresik cepat merespon, tapi kenapa ketika nelayan mengalami hal semacam ini, mereka tidakmeresponnjya
Nurul Hanifah
Wah bener cak, nak desaku campurejo mmg keterak baratan, 2 minggu lbh g maem iwak cak, dan shrusnya pemda sigap dgn hal ini,
Fatmi Asri Terate
waktu angin barat..nelayan g bs melaut itupun bs ngajukan bantuan dr dinsos pusat untuk pr nelayan....
Nurul Hanifah
Fatmi@ mungkin mereka blm mengerti apa, bagaimana dan dgn siapa, untuk mengajukn bantuan, jk tdk ada pihak yg menjadi perantara atau penengah,
Bagus Cahyono
Sebagaimana diketahui, setiap pemanfaatan a[ harus ada landasan atau payung hukummya. Baik itu perda ataupun Perbup. Dan setiap pengeluaran sudah ditetapkan pos-pos rekeningnya serta dilengkapi mekanisme dan sistem pelaporannya.
Bencana Alam berupa banjir atau angin topan bahkan kebakaran menimbulkan jejak yang jelas pada hunian yang dilanda.
Berbeda dengan bencana alam yang dialami para nelayan, karena yang dilanda adalah area bebas berupa laut.
Sehingg hal itu tentu akan sulit dalam penyediaan bukti sebagai kelengkapan laporan.
Itulah yang akan menjadi kendala bila Cuaca Ekstrim di laut diperlakukan sama dengan bencana alam pada umumnya
Tapi perlakuan itu bisa berubah menjadi seperti yang diharapkan apabila didukung dengan pembuatan Perda atau Perbup baru terkait tentang masalah dimaksud.
Tentu saja itu harus melalui pengkajian terlebih dahulu.
Namun demikian peluang bantuan masih bisa diharapkan dengan adanya pengajuan yang bersifat Santunan kepada korban bencana.
Atau untuk lebih jelasnya bisa berhubungan dengan Bagian Sosial Set. Kabupaten Gresik.
Afandi Kusuma
bagi kita, apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?