Tela'ah fenomena
"Kebodohan ulama dalam memahami teks wahyu Allah" berujung kebodohan umat, berujung neraka berjamaah, jika itu diteruskan.
Selama saya belajar agama Islam saya sudah belajar ke lebih dari 20 ulama, dari kesekian itu. Saya berani terang terang mengkritisi ajaran mereka,salah satunya adalah tentang pemahaman yang berikut ini.
1. Ayat pertama kali yg diturunkan Allah pda Muhammad adalah Bacalah, sehingga qt semua hrus membaca Al Qur'an setiap hari
2.Lebih ekstrem lagi,ada yg berpendapat bahwa surat yasin adalah intisari Al Qur'an.baca seminggu 1kali,maka surga jadi jaminan
3.Ada jg yg berkata bahwa surah Al Fatihah adlah inti Al Qur'an, bca setiap hari.Maka surga jaminannya
4.Lebih ekstrem lagi ada yg berkata, siapa yg baca Al Qur'an saat bulan puasa mka tingkat pahala nya = 10.000 malaikat
Ini menurut saya
A. Sudut pandang estimologi bahasa
B. Sudut Pandang konstruk pengetahuan
C. Sudut pandang analogi
A. Sudut pandang estimologi bahasa
Dalam bahasa arab, sepengetahuan saya. Iqro = bacalah adlh membaca sesuatu yg tersirat bkan tersurat.Jd sngat salah jka Iqro di artikan membaca Al Qur an sampai2 sedemikian rupa
Kalau itwal = membaca teks/surat.wajar jika ada kegiatan Tilawatil Qur'an.Krna konteks nya adalah membaca Al Qur'an
B. Sudut Pandang konstruk pengetahuan
Setiap pengetahuan punya konstruk, mulai dari dasar berpikir,asumsi asumsi yang meliputi,rumusan masalah,solusi yang diberikan dan seterusnya.
Setiap konstruk pengetahuan itu harus berkaitan,tdk boleh satu sama lain itu berjalan sendiri.
eks : Sosiologi
Dasar berpikir ; adanya manusia yg bersosial
asumsi asumsi ; membahas tentag ilmu sosial
solusi ; toleransi,persaudaraan dst
Pun sama dengan Al Qur'an, jk pengetahuan manusia sja harus ter konstruk.apalagi dngan pengetahuan yg diberikan langsung dri Allah.sudah mesti konstruk nya sngat jelas
eks :
Dasar berpikir : masyrakat yg rusak, Muhammad memohon pemecahan ke Allah
Asumsi asumsi : adanya perbudakan, penyekutuan dll
Solusi : Allah memberikan Muhammad Al Qur'an
Mugkinkah solusi yg didasari dari masalah masyarakat jalan keluarnya hanya dibaca ?
C. Sudut pandang analogi
Al Qur'an itu pemecahan masyarakat yg diberikan Allah kepada manusia,yakni pemecahan yang berkaitan dengan kehidupan dunia akhirat.
Jika qt pergi ke dokter,qt akan diberikan sebuah resep.
eks : obat A harus diminum 3kali sehari sebelum makan,cba baca terus menerus resep itu.saya jamin penyakit anda tdk akn sembuh.Harus ada lgkah2 nyata agr qt bsa sembuh.Mulai dri pergi k apotik,minum obat sesuai resep dst
Pun sama dengan Al Qur'an,jka hnya dibaca saja mana mugkin masalah2 sosial masyarakat bisa selesai.Toh qt tdk pernah menjalankn solusi yg ditawarkan Allah SWT
Jadi menurut saya
Al Qur an itu bkan utk dibaca SAJA, tapi dipahami dan dijalankan krna dia adalah obat bagi penyakit yg luar biasa yakni penyakit masyarakat.
sbgaimn masyrakat yahudi yg sombong n tetap menyembelih sapi betina yg dilarag Allah
Sbgmn msyrkat perjanjian lama yg mendustakan Isa AS dan men salib nya
Sbgmna masyrkat Muhammad yg menyekutukan Allah dgan berhala-berhalanya
Dan Al Qur'an tetap berlaku smpai akhir zaman,krna dia pemecahan dri segala pemecahan msalah masyrakat.Menuju msyrakat yg dicita citakan Rasul yakni masyrakat Toyyibah.Mohon coment :)
Ditulis oleh: Dani Camers
[iklan]
YANG TERKAIT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)