Mardi Basuki
Ahmad Zaini Alawi
Ahmad Zaini Alawi 8 September 10:54
@Mardi Basuki : saya akan bahas kembali soal pertanian.. Betul3 mas mardi, scr fakta-historis kita pernah mengalami & mencapai swasembada pangan nasional bahkan tertinggi di Dunia pada tahun 80-an PELITA 3 & 4. Swasembada pangan tercapai karena sektor pertanian waktu itu masih menjadi leading sector pembangunan, struktur perekonomian Indonesia kita masih struktur perekonomian agraris/pertanian.
Paradigma dan tuntutan ideologi kapitalis waktu itu menghendaki industri sebagai prime mover pembangunan, sehingga Indonesia latah merubah struktur ekonomi berubah ke struktur ekonomi industri, maka mulai itu kita dengan sengaja dalam kebijakan telah meninggalkan sektor pertanian sebagai "leading sector" pembangunan. Seharusnya, kedua sektor ini saling menguatkan, karena semakin besar industri, semakin besar kebutuhan pangan penduduknya. Semakin besar pendapatan semakin besar permintaan pangannya.
Ketika industri sebagai panglima, maka ketersediaan pangan semakin keteteran, ditambah kebijakan kita semakin liberal yang tidak berpihak pada petani dan nelayan. Paradigma sekarang berubah, karena ternyata banyak negara-negara industri maju mngalami kegamangan pangan, sehingga sekarang ada 3 sektor yang menjadi rebutan kepentingan antar bangsa yaitu ENERGI, PANGAN & AIR BERSIH. Sektor pangan menjadi andalan teratas dalam pendapatan negara. Kita lihat contoh, Thailand, Korea, Kanada, Philipina, dll tidak pernah meninggalkan pertaniannya. Ketahanan pangan bentuk nyata dari kedaulatan negara dibidang pangan.
Saking sistemiknya dan rumitnya soal pangan, pemerintah hanya bisa melakukan langkah jk pendek yaitu IMPORTAS & Kebijakan INSTANTISME, yg tdk menyentuh basis permasalahan pertanian bahkan secara jangka panjang malah merapuhkan sendi-sendi pertanian...
Begitu juga dengan Gresik, sektor pertanian perikanan dan UKM hrs digiatkan kembali dan disupport oleh sektor industri. Jangan lagi terus menambah investasi industri pabrikal.... yang ini ya cak aji Ahmad Zaini Alawi......
Ahmad Zaini Alawi
@Mardi Basuki : trims atas "sundulan" koment saya, tapi masih ada 2 koment saya yang panjang yang hilang... Gak papa mungkin belum rejeki saya untuk berbagi informasi dengan teman-teman.. Hehehehe
Mardi Basuki
cak aji Ahmad Zaini Alawi yang tanggal berapa, coba nanti saya cari lagi....hehehe....
Ahmad Zaini Alawi
@mardi basuki :
KAPITALISME :
Inti dari faham ini, saya ambil pendapat sohibul kapitalisme yaitu Adam Smith yang mengatakan "manusia melaksanakan kegiatan ekonomi atas dasar dorongan kepentingan pribadi". Selain menjunjung kepemilikan pribadi yang tak terbatas, juga membawa ideologi pasar bebas, pemisahan negara dalam keg ekonomi, dominasi peran swasta serta pemisahan agama (moral) dalam keg ekonomi atau komersialisasi agama. Tentu, Setiap faham tentu memiliki efek positif & efek negatif. Mungkin kita sdh tahu apa itu kapitalisme tersebut, tetapi ada beberapa dampak negatif yang melanda bangsa kita yang secara praktis melakukan faham kapitalisme :
1. Kekayaan menumpuk pada beberapa orang/perusahaan saja.
2. Indonesia kehilangan sumber-sumber pendapatannya.
3. Indonesia dalam cengkeraman penjajahan ekonomi asing.
4. Konsumen terbebani inflasi tinggi
5. Rakyat dijadikan obyek akumulasi modal dan tidak bisa mandiri.
6. Segala sesuatu dalam kehidupan sosial dan politik selalu diukur dengan uang.
7. Segala persaingan dilakukan dengan segala cara.
8. Dlm kegiatan & kepentingan ekonomi ada "the invisible hand sebagai pelicin hasrat ekonomi.
9. Buruh menjadi komoditas pasar.
10. Dll.
Ini beberapa dampak yang terjadi akibat kapitalisme, bahkan sudah masuk ke ruang privat masyarakat.
Davik Dengkul Kropos
info_yg_sangat_mantaa...apz..!-saluu...ut...'-sungguh_mempunyai_pengetahuan_yg_luas..!
Mardi Basuki
cak aji Ahmad Zaini Alawi dari sisi positif apa, dan lebah banyak manfaatnya atau mudhorotnya...?????....
Mardi Basuki
pada saat ini bangsa ini mengikuti faham apa, kalau faham saya kan cak aji Ahmad Zaini Alawi sudah tahu...hehehe....
Mardi Basuki
........dominasi peran swasta serta pemisahan agama (moral) dalam keg ekonomi atau komersialisasi agama.berarti gak jauh beda dengan sosialis....
Mardi Basuki
dari penjelasan cak aji Ahmad Zaini Alawi faham kapitalis sudah tidak sesuai dengan pancasila khususnya sila ke 5. KEADILIAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.....dan kenapa hal terjadi pembiaran ......
Mardi Basuki
dan hal ini terjadi di Gresik...... dimana para penguasa dan pengusaha (pemilik modal) mendominasi bangunan-bangunan (bukan pembangunan) yang ada dan akan ada.....
Mardi Basuki
saya jadi berfikir gresik menuju konteks : ke-RAKYATE PENGUASA DAN PENGUSAHA, ke-MARTABATE PENGUASA DAN PENGUSAHA,ke-MANDIRIANE PENGUASA DAN PENGUSAHA,dan tidak mungkin ke SALAHANE PENGUASA DAN PENGUSAHA.....
Mardi Basuki
sungguh terlalu.......
Davik Dengkul Kropos seharus'nya_juga_ada_penghargaan_moral_bagi_masyarakat_yg_perduli_akan_kemajuan_bangsa_ini{khusus'nya_peduli_dengan_kota_ini}..'-agar_mereka_di_anggap_RAKYAT..'yg_BERMARTABAT_dan_di_beri_bekal_untuk_MANDIRI_pada_akhir'nya_timbul_KESALEHAN_karena_mereka_merasa_tentram_dan_nyaman_hidup_berdampingan_dengan_semua_kalangan/saling_ada_keterbukaan..!
Ahmad Zaini Alawi
Diskusi yg dinamis... Sayang gak ada komentar komandan GU.. Hehehe..
Ahmad Zaini Alawi
@davik dengkul kropos : saya salut juga pada sampeyan, karena orang seperti sampeyan menjadikan GU lebih terbuka & berbagi-menerima...
Davik Dengkul Kropos
p.zaini@wawasan_njenengan_yg_membuat_berbagai_macam_diskusi_di_GU_menjadi_lebih_hidup..!'mantaa...apz..!
Ahmad Zaini Alawi
@Davik dengkul kropos : jgn melebih-lebihkan seseorang yg banyak kekurangannya mas Davik, dinamika diskusi yg berkualitas tak akan ada jika tanpa orang-orang seperti sampeyan, Edi Sartono, Mardi Basuki dll.. Sampeyan semua adalah orang-orang yang sportif, informatif dan aspiratif, ini terobosan yang luar biasa sehingga menjadikan GU juga media sosial luar biasa.. Kita tetap saling belajar untuk berbagi dan menerima.. Insya Allah berkah & manfaat..
Ahmad Zaini Alawi
Menghadapi pasar asia 2015, Gresik harus siap, jangan sampai terjadi kegamangan dalam pembangunan. Keberpihakan yang manusiawi perlu dilakukan agar partisipasi masyarakat menjadi basis pembangunan yang berkualitas..
Ahmad Zaini Alawi
Konteks-konteks tersebut bisa dilakukan oleh pemimpin yg memiliki kualitas integritas dan kapasitas intelektualitas serta pengabdian kepada masyarakat.
Ahmad Zaini Alawi
Yang jelas implementasi kebijakan dan program mengalami kesenjangan, evalusi arah pembangunan secara kontekstual dan perubahan pendekatannya harus dikaji kembali. Partisipasi & transparansi serta kepatutan sengaja ditinggalkan demi meraih ambisi dan hasrat politik pembangunan.
Davik Dengkul Kropos
ambisi_tanpa_skil_yg_mumpuni_sama_dengan_berjalan_tanpa_mata..?
Ahmad Zaini Alawi
@davik dengkul kropos : betul3... Akhirnya "ngikut saja", bahasa inggris timurnya NB (Norok Buntek).. Hahahaha... Seharusnya setiap anggota dewan memiliki misi, konsep dan program yang jelas tentang kinerja kedewanan dan pembangunan, sehingga kebijakan yang dihasilkan menjadi kebijakan yang berkualitas kerakyatan...
Davik Dengkul Kropos
betul_buanget_pak_zaini..!
Ahmad Zaini Alawi
@davik dengkul kropos : kalo banyak masy sadar & berfikir spt sampeyan, maka perubahan pasti terjadi..
Roy Agus
pihak swasta sekarangb lebih memilih birokrasi asing, dan memanfatkan biro krasi bangsa ini hanya sebagai formalitas saja, bersatunya swasta yang mengandeng pihak asing justru semakin memperkecil UKM d negeri kita, tak menutup kemungkinan, permainan be...Lihat Selengkapnya
Mardi Basuki
karena UKM.....(Uang Kecil Mas)..... Investor....(Ini vesti setor)....hahahahaha...
Ahmad Zaini Alawi
@Roy Agus : sekarang ini pelaku pasar sudah bergeser dari kapitalisme korporasi ke kapitalisme negara. Dari kapitalisme konglomerat ke kapitalisme politik. Kapitalisme negara dalam bentuk praktek kapitalistik dilindungi oleh negara dalam bentuk regulasi dan ke...Lihat Selengkapnya
Mardi Basuki
Kalau sudah jadi KAPITALISME NEGARA apa yang bisa rakyat lakukan, elit-elit politik semua pada sibuk memikirkan dirinya sendiri untuk menghadapi Pemilu 2014, kita lihat media masa lebih ramai memberitakan kecelakaan Dul, masalah konvesi capres, dari berita kedelai.....
Mardi Basuki
pemimpin-pemimpin bangsa ini seharus kembali lagi pada Pancasila, rasa KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB sudah hilang, dan yang ada KEMANUSIAAN YANG KUASA DAN TIDAK BERADAB dan meninggalkan KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA, dan yang tertinggal adalah KEADILAN YANG SIAL BAGI SELURUH RAKYAT MISKIN INDONESIA......
Mardi Basuki
Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kalau mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkeramanmu
Angin genit mengelus merah putihku
Yang berkibar sedikit malu-malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu
Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh.....
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut
Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisikan harapan
Yang hanya berisikan khayalan
Ahmad Zaini Alawi
@Mardi Basuki : untuk bahas kapitalisme negara akan panjang baik secara historis, teoritis maupun praksis. perlu kita bedakan bentuk kapitalisme ada 2 : kapitalisme sebagai institusi (negara) dan kapitalisme sebagai mentalitas. Melawan yang pertama lebih mudah daripada melawan yang kedua, karena sudah menyangkut kesadaran privat setiap warga negara. Kapitalisme negara dijalankan oleh para elit yang menjadikan ruang ekonomi sebagai pendapatan mereka yang berlindung di "ketiak" negara, kemudian disahkan oleh negara..begitu juga di daerah, berlindung di balik "ketiak" kekuasaan daerah.
Ahmad Zaini Alawi
@Mardi Basuki : betul3.. Kita harus kembali pada Pancasila sebagai dasar hidup berbangsa dan bernegara termasuk kehidupan ekonomi. Pancasila adalah nilai-nilai silanya merupakan satu-kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, Pancasila sebagai meta-syarat dalam mencapai tujuan negara. Lihat sila ke-5, KEADILAN SOSIAL bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan sosial tersebut bisa terwujud jika 4 sila diatas dilakukan secara konsisten dan paripurna, artinya kehidupan beragama, kemanusiaan dijunjung tinggi, persatuan NKRI dan demokrasi perwakilan. Jika ke4 sila itu masih belum dilaksanakan maka jangan harap bangsa ini bisa berkeadilan...
Ahmad Zaini Alawi
@Mardi Basuki : puisi yang inspiratif-kritis.. Intinya tetap memiliki semangat perubahan yang lebih bermartabat... Ijin copas ya cak Mardi..
[iklan]
YANG TERKAIT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)