... Dan sekolah itu terkesan mendiamkan.
Tahun pertama, saya sebenarnya pernah menangkap anak yang melakukan tindakan asusila. Jadi sekolah punya program untuk perpisahan wisuda di Batu Malang, di hotel. Bayangkan saja, jam empat sore, ada kejadian yang sangat luar biasa tragis, tapi atas ijin Allah, kemudian saya setelah sholat asar, di totok oleh salah seorang siswi dan ditunjukin bahwa dikamarnya ada temennya yang mau diperkosa oleh anak IPS. Jam empar sore, siswi IPA mau diperkosa sama siswa IPS. Dan alhamdulillah, akhirnya ketika saya masuk ke kamar itu, siswa IPS itu kemudian saya pegang, tentu tidak pegang halus ya, saya tarik, kemudian saya tanyai, hampir saya pukul. Karena itu adalah temasuk nahi munkar. Tapi saya berpikir, kalau saya pukul, iya kalau pinsan, kalau mati? Saya yang jadi diperkarakan nanti.
Kemudian saya tanya-tanya dari kelas mana, kemudia dia lari, saya cari, dan saya sempat dihadang 25 anak-anak preman, murid saya sendiri. Tapi kemudian atas ijin Allah, saya bilang, "jangankan 25 anak, 200 orang saja pernah, preman ngeroyok saya. Ketika saya menjadi ketua buruh." Memang pernah ada salah satu kejadian dalam kehidupan saya itu yang nggak masuk akal saya ditawur 200 preman, massa liar, ketika jadi ketua buruh, dan atas ijin Allah, ketika saya mengucapkan "laa haula wala quwwata illa billah" preman-preman itu berlarian jarak 5 meter. Itu berlarian semua atas ijin Allah. Saya nggak punya apa-apa tapi itu pertolongan Allah. Nah saat itulah kemudian ilmu itu saya pakai untuk membasmi preman di sekolah tempat saya mendidik. Dan alhamdulillah, lari semua 25 anak ini, dan satu anak itu tadi akhirnya saya ambil lagi dan saya amankan. Dan diamankan guru-guru. Kejadiannya seperti itu. Jam 4 sore. Itu sangat diluar dugaan dan sebenarnya adalah modus... Siswi kamarnya berhadap-hadapan dengan kamar siswa. Sehingga ketika siswi itu ke toilet, atau apa tentu saja siswa itu mengidentifikasi jam berapa keluar. Dan jika satu itu kena, jam 4 itu, berhasil diperkosa, otomatis malamnya juga pasti banyak kejadian yang serupa. Tapi alhamdulillah atas ijin Allah kemudian bisa saya gagalkan, atas bantuan Allah. Dan sekolah tampaknya memang tidak mau resiko, jadi kasus itu ditutup. Siswinya sebenarnya sangat trauma. Nangis terus, bahkan sampai sekarang mungkin masih trauma. Seperti kondisi yang ada.
Sebenarnya Gresik bebas asusila ini adalah satu cita-cita yang sangat luhur, cuman kalau itu hanya sebatas retorika, saya pikir sangat memalukan. Jadi kita harus malu pada pendahulu kita, kanjeng Maulana Ainul Yakin atau kanjeng Sunan Giri yang dibumi ini, di tempat kita ini, dulu adalah kesultanan hebat. Kesultanan Giri yang luar biasa jadi rujukan. Bahkan kepemimpinan Sunan Giri sebagai sulton, itu menginspirasi, akhrinya tumbuhlah kesultanan Demak. Dan menginspirasi kerajaan Mojopahit itu runtuh bukan oleh Giri, tapi kanjeng maulana Sunan Giri itu yang menginspirasi akhirnya berdirilah kesultanan Demak.
Ini yang kemudian kita itu malu, masak Gresik yang notabene masa lalunya yang sangat hebat, sangat dahsyat, terkenal dengan kota santri, sebagai kota para wali, sekarang sangat mengenaskan.
Saya baca berita di internet, dan sudah diutarakan oleh bapak-bapak yang menjabat di pemerintah kita, ada 35 titik rawan asusila yang ada di Gresik ini.
... Tentu saja saya tidak mengetahui detailnya. Satu titik yang disebutkan moderator ada di GKB, dan satu titik lagi, ada di dekat rumah saya, di Driyorejo kota baru. Dan itu adalah salah satu titik yang sangat luar biasa rawan.
Saya orang Menganti, tetap ketika saya kesitu, dan saya ambil rumah disitu, saya mendapatkan pemandangan yang cukup dahsyat. Setiap Sabtu malam minggu, pintu gerbang Kota Baru Driyorejo ini pasangan anak-anak muda yang mesum sebanyak kurang lebih 100 sampai 200 pasang. Wow.
Coba ini bayangkan saja.
Akhirnya saya pribadi saat itu punya ide, kita koordinasi dengan teman-teman ngaji, teman-teman halaqoh. "Ayo rek, tuturi arek-arek sing melakukan atifiatas mesum pacaran seperti itu." Ada yang mau. Memang berat aktifitas nahi munkar itu. Amar makruf itu insyaAllah mudah, meskipun juga tidak banyak yang mau. Tapi nahi mungkar, itu bukan aktifitas yang enteng. Ini yang perlu kita garis bawahi. Perlu keberanian yang luar biasa.
....
[iklan]