Muhammad Samsul
Sosialisasi pembangunan dermaga Barlian Manyar Sejahtera. Sebagai tindak lanjut komplain masyarakat nelayan kelurahan Kroman dan Lumpur yang merasa diabaikan oleh pengembang. Bertempat di Warung Lesehan Pak Jas Segoromadu, semoga dalam pertemuan kali ini membawa manfaat bagi semua pihak, aamiin.
SisangIdola Aja
Amin3x y r a.
Ki Sumaryono
moga menghasilkn hal terbaik buat semua nelayan
Edy Prianto
Selamat Berjuang Pak Muhammad Samsul masa depan Nelayan ada dipundak sampeyan hehehe ...
Muhammad Samsul
Banyak hal yang belum bisa dijawab langsung oleh bpk Prayitno selaku pimpinan anak Perusahan pelindo III. Yang perlu koordinasi dg pimpinan di atasnya, Harapan saya "Biarlah nelayan menghidupi keluarga dg profesinya, jangan sampai pemerintah menghidupi profesi nelayan dengan sektor yang lain seiring kemajuan industri di kabupaten ini. Intinya dg kemajuan industri jgn sampai membunuh profesi nelayan" lalu haruskah Gresik mengimport ikan dari negara lain dalam memenuhi kebutuhan ikan warganya.
Edy Prianto
Seiring dengan desakan ruang bagi Industri ... harusnya dinas/badan yang terkait dengan perikanan. Semisal Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan; Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; Badan Lingkungan Hidup untuk segera memberikan rambu-rambu ... jangan sampai keberadaan industri justru mengancam keberlangsungan hidup masyarakatnya terutama kaum nelayan ...
SisangIdola Aja
Betul sekali pak Samsul..tetap kompak mempertahankan yg yg terbaik buat nelayan sekitar,,, karena pelindo hanya selaku pelaksana tugas pengembangan otoritas...kalau komunitas bersatu menolak,,,mereka tdk mungkin berani mengembangkan tampa persetujuan masyarakat setempat ,,, bila perlu beri ancaman pak...
Mohammad Nurul Huda
kok nelayan tok
Ocha Susanti
Amiin...lanjutkan perjuangannya pak Muhammad Samsul...
Muhammad Samsul
Pak Edi Prianto pada intinya kepala dinas tak ubah kerbau yang sudah dicocor hidungnya. Beliau tidak bisa bertindak lebih banyak, karena semua perizinan dan AMDAL sudah dapat persetujuan dan disahkan pemerintah provinsi JATIM dan bupati. Dan bahkan saat pertama kami SUARA GRESIK saat konfirmasi proyek ini, beliau bahkan tidak pernah dikasih tahu. Sebagai perwakilan nelayan kami hanya bisa mengajukan beberapa syarat untuk menunjang kelestarian nelayan Gresik khususnya. Dan utk menentang semua itu kami tidak mempunyai kekuatan. Tapi hanya bisa memberi masukan untuk kebaikan nelayan. Salah satu persyaratan yang kami ajukan adalah tidak boleh ada reklamasi laut, dan jenis jetty yang mengadopsi jembatan Suramadu atau jetty Terminal PetiKemas Surabaya. Tapi hal itu sepertinya hanya bentuk jetty yang sesuai kami harapkan tetapi sebatas 500meter dari lahan Reklamasi yang telah ditentukan sesuai ijin dan AMDAL yang telah disahkan kedua Pemerintahan itu. Karena berdasarkan AMDAL lahan reklamasi tersebut berkedalaman 0Mt-1Mt.
Muhammad Samsul
Mas Nurul Huda, hadir dalam acara tersebut meliputi Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan, KASUBDIN kelautan dan Perikanan, Camat Manyar, Kapolsek Manyar,komandan Kamladu, POL-AIR GResik, Dandim Manyar, BAPEDA Gresik, BLH, pengurus HNSI beserta perwakilan rukun nelayan kec. Kebomas -Panceng dan pimpinan BMS yg membidangi pelabuhan, BKS selaku anak perusahaan yg membidangi kawasan industri dan pergudangan. Serta PELINDO III selaku pemberi wewenang bidang kepelabuhan.
Afandi Kusuma
hmmmmm
Historiyono Kusdaryanto
Penuh PERJUANGAN DAN DOA, mas Samsul selalu MAJU TAK GENTAR tidak membela yang bayar. selalu mendengar SUARA RINTIHAN kaum nelayan yang semakin hari semakin terjepit. karena itu bagi siapa yang belum kenal pasti PENASARAN. kami hampir setia kesempatan berdiskusi sambil BEGADANG di DERMAGA TUA tak menghiraukan ANGIN MALAM
Muhammad Samsul
Terkadang dalam perjuangan ada penyusup alias Londo belangkonan, dari pejabat terkait bahkan dari pengurus nelayannya sendiri. Terutama nelayan yang dekat dengan lokasi proyek. Dengan iming iming uang pengembang, mereka tak segan segan menjual perjuangan seprofesi. Karena dengan adanya Mega proyek, mereka banyak diuntungkan. Tapi mereka tidak sadar, dibalik keuntungan sesaat itu akan membawa sengsara bagi teman seprofesi yang tidak mempunyai skill yg dibutuhkan perusahaan nantinya. Dengan demikian walau banyak menyerap tenaga kerja, mereka yg tidak berskill dan usia udzur mereka tetap menjadi nelayan yang tertindas industrisasi, dan hal ini akan menambah kesulitan dalam usaha memenuhi kebtuhan keluarganya karena areal tangkap semakin sulit dan rusaknya biota laut.
[iklan]
YANG TERKAIT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)