Ratusan warga Pojok menghadiri Haul Mbah Haji Sunaryo
Pojok Pesisir Gresik. Tua muda, pria dan wanita berkumpul, memanjatkan doa, setelah sebelumnya diawali dengan membaca surat Al Fatihah dan Surat Yasin, dan dzikir agar lebih dekat kepada Tuhan. Setelah doa, acara dilanjutkan dengan makan bersama. Kompak dan kekeluargaan yang begitu kental tampak ditunjukkan oleh semua yang hadir.
Menurut Pak Aspandi, salah satu warga Pojok yang mengikuti acara, bahwa pada 1984 sekitar 450 rumah dipindah termasuk rumah keluarganya. Pada 1985 - 1986 Aspandi dan kakaknya Aspilan yang menjadi salah satu juru kunci Makam Haji Sunaryo mbangun Desa Pojok 'baru'. Dengan diangkut truk Petro bekas rumah yang masih bisa digunakan, dibawah ke kampung yang baru. Aspiadi juga menunjuk salah satu tempat dimana dulu rumahnya berdiri.
"Biasanya lebih banyak lagi yang hadir pada acara seperti ini, namun karena hari ini berbarengan dengan acara yang diselenggarakan di Jl. Vetaran Gresik, jadi yang hadir cuma segini" Pak Aspadi menjelaskan.
Muhammad Samsul
Mas Afandi, saya klarifikasi status saya terhadap perawatan makam Mbah Haji Sunaryo. Sebenarnya saya bukan juru kuncinya, utk sementara sebelum ada ketetapan dari warga Desa Sukorejo, maka jabatan dipegang oleh istri Bapak Aspilan juru kunci yang meninggal. Saya sekedar membantu perawatan dan pemeliharaan makam tersebut. Dan untuk pak History, maaf semalam saya tidak dapat postingkan sejarah singkat Mbah Haji Sunaryo krn semalam saya mendem (mabok) kebanyakan menghirup rokok menyan. Baru bangun subuh tadi. Dan sekarang sudah melaut. Sementara ilmu jurusnya masih tesimpan dalam kotak kecil, dan kuncinya masih dibawah anakku sekolah. Jadi mohon bersabar nanti setelah pulang melaut tak postingkan.
Fatim Fitri Ndut
Pojok pesi2r sm pojok sukorejo it sm g' sih,,,,#mikir
Afandi Kusuma
Fatim Fitri, pojok pesisir wis kosong, 450 rumah dah dipindah semua dari lokasi itu pada 1984 lalu...
Edy Prianto
Mbak Fatim Fitri Ndut persamaannya Warga Pojok Pesisir sudah pindah/ bedol desa dari lokasi awal yang didekat pabrik petro ke Pojok Sukorejo
Muhammad Samsul
Nah nyonya Fatim Nduth sekarang sdh jelaskan ! wis gamblang cethoh treweloh weloh. Wis dipaparkan sam mas Afandi dan pak Edi. Sekarang tinggal pennelusan sejarahnya saja. Bisa di liat pd postingan awal september di halaman Suara Gresik. Nanti biar disempurnakan oleh yang ahli.
Muhammad Samsul
Siapakah Mbah Haji ?Mbah Haji Sunaryo/Muh. Yalin adalah putra Kyai Wahab dari
Giri Kedaton. Beliau salah satu murid
Sunan Giri. Sejak remaja beliau dimasukkan ayahnya (Kyai Wahab) pondok pesantren yg diasuh Sunan Giri (Maulana Ainul Yaqin). Ketika ilmu beliau dirasa cukup oleh Sunan Giri, beliau ditugaskan syiar agama Islam ke Bawean. Hingga beliau mendapat jodoh dengan putri Bawean yang bernama Dewi Megawati. Dari pernikahan ini beliau dikarunia seorang putra bernama Abu Bakar. Lama di Bawean, membangkitkan kerinduan pada orang tuanya di Giri Kedaton. Minggu tanggal 9 Asyura beliau menuju Giri dengan menitih sebuah kayu setigi dari Bawean, pada malam Senin 10 Asyura beliau sudah sampai di ujung Desa Mengare dan disinilah awal tragedi. Pada malam itu seekor ikan hiu besar memangsa Mbah Sunaryo/Mbah Yalin. Dalam peristiwa itu kepala Mbah Haji ditelan Hiu, sedangkan badan beliau terlontar hingga di tengah hutan Desa Mengare. Pada malam itu juga hutan Desa Mengare (Dusun Kramat) terang seperti bulan Purnama. sambung
Muhammad Samsul
Sedangkan kepala beliau masih didlm mulut hiu. Berkat kebesaran Allah,kepala beliau dimuntahkan lagi oleh hiu tersebut. Berkat rohmatullah diutuslah nabiullah Qodir AS selaku penguasaha laut untuk mengawal kepala mbah Haji tersebut hingga sampai di pantai desa Pojok Pesisir.Senin 10 Asyura kepala tersebut ditemukan warga nelayan di ujung air laut yang surut. Berkali kali kepala tersebut dibuang ke tengah laut tapi selalu kembali ke posisi semula. Sampai akhirnya terdengar bisikan suara tanpa sosok untuk menguburkan kepala tersebut di posisi saat ditemukan. Setelah kepala tersebut dimakamkan keanehan demi keanehan terjadi. Di saat desa Pojok Pesisir tenggelam akibat banjir ROB, tapi makam ini tidak tenggelam padahal secara horizontal posisi makam lebih rendah dari daratan desa Pojok Pesisir, ada apa dengan makam ini? Dengan kejadian kejadian tersebut akhirnya makam ini dikeramatkan dan sebagai kepunden oleh masyarakat desa tersebut. Perihal ada dua batu nisan dalam makam tersebut, sebagai penghormatan kepada Nabiullah Qadir AS yang mengawalnya
Muhammad Samsul
Bukan ikut ikutan pak @Edi Prianto, karena demi menghormati sahabat sahabat, terpaksa saya tulis ini semua di atas perahu. Dan kapasitas Hpku juga terbatas, tidak bisa dikemas dalam satu komentar. Dan mungkin ada versi lain tentang sejarah Mbah Haji. Krn tulisan ini berdasar sisi
ghoib saja, tidak ada data dan fakta sejarah sebagai referensi penulisan ini. Jika ada versi lain yah wajar wajar saja tergantung siapa yang bercerita atau siapa yang membisikan tentang sejarah beliau. Karena juga versi lain yang menghubungkan dengan kekuasaan keluarga Amangkurat I yang berpihak pada belanda. Tapi itu saya sudah berusaha membantah karena perbedaan tahun, juga pada saat itu pusat kendali pemerintahan Islam berpusat di Giri.
Foto yang lain bisa dilihat
di SINI
Komentar bisa dibuka
di SINI
MBAH HAJI MUHAMMAD YALIN/MBAH HAJI SUNARYO
Mungkin banyak masyarakat yang kurang mengetahui siapa Mbah Haji muhammad Yalin, atau Mbah haji Sunaryo begitu masyarakat Desa Sukorejo atau Pojok Pesisir menyebut nama beliau. Beliau adalah putera Kyai Muhammad Wahab dari dari Giri Kedaton. Mbah Haji Muhammad Yalin adalah satu diantara sekian banyak santri Kanjeng Sunan Giri atau Maulana Ainul Yaqin.
Semasa mudanya beliau mengabdi dan nyatri pada Kanjeng Sunan Giri. Ketika bekal ilmu agama yang diajarkan Sunan Giri dirasa sudah cukup, beliau diberi tugas mensyiarkan agama Islam ke pulau Bawean. Setelah menetap beberapa lama di Pulau Bawean, beliau menikah dengan Nyai Dewi Megawati. Dari pernikahan ini lahirlah putera beliau bernama Abu Bakar yang menikah dengan puteri bangsawan Pakistan, dan tinggal di Pakistan.
Mbah Haji Muhammad Yalin Lahir di
Giri Kedaton Pada Hari Senin, 15 Romadhon (Tahun tidak Jelas) dari Pasangan Kyai Wahab dan Nya Seruni. Dan Beliau wafat pada hari Senin, 10 Muharam (juga Tahun tidak jelas). Dan dimakamkan di desa Pojok Pesisir. Tanggal 10 Muharam ini ditetapkan sebagai peringatan khoul Beliau oleh masyarakat Desa Sukorejo atau Pojok Pesisir, Tapi kegiatan Khoul Beliau biasanya ditetapkan Hari Minggu agar bisa diikuti masyarakat Desa Sukorejo, karena bertepatan hari libur sebagai karyawan pabrik.
Bagaimana Makam Mbah Haji Muhammad Yalin berda di desa Pojok Pesisir? Diceritakan Juru Kunci makam, Konon ada bangkai kepala orang terbawah air laut hingga menepi di pantai desa Pojok Pesisir. Oleh masyarakat nelayan desa Pojok Pesisir bangkai itu disingkirkan ke tengah laut, tapi nggak lama berselang bangkai itu kembali di posisi semula, dan kembali Masyarakat membawa lagi bangkai itu ke tengah laut. Tapi lagi lagi bangkai kepala itu kembali ke posisi semula. Hingga akhirnya Kami Tuwo Desa Pojok Pessisir mendapatkan amanat dalam mimpinya” Agar mengubur bangkai itu, di pantai dimana posisi saat ditemukan warga.
Keanehan demi keanehan terjadi di makam ini setelah dimakamkan kepala tersebut. Saat desa Pojok Pesisir terendam air laut karena banjir ROB, tapi tidak demikian dengan makam ini. Secara horizontal ketinggian makam ini lebih rendah dari daratan desa Pojok Pesisir, tapi setiap terjadi banjir makam ini tidak terendam air laut, seolah olah terangkat oleh air laut. Sehingga ada sebagian masyarakat menyebutnya dengan sebutan “MAKAM KAMBANG”
Sekarang Makam ini sudah lebih 26 tahun ditinggalkan warga Pojok Pesisir, bersamaan dengan tergusurnya pemukiman mereka karena perluasan pabrik PT. Petrokimia. Makam ini terletak di jalan Equalizerl, dekat kolam penjerniahan limbah PT. Petrokimia tepat di tepi pantai yang masuk dalam kawasan pabrik PT. Petrokimia
Gresik. Sayang Nama Besar Perusahaan ini tidak pernah menyentuh keberadaan makam ini, bahkan pernah berusaha menggusurnya juga. Jika saja usaha yang pernah dilakukan PT. Petrokimia untuk memindah makam ini berhasil,entah dimana akan ditempatkan, untung usaha itu gagal, sampai salah satu Kyai suruhan PT. Petrokimia itu lumpuh spontan setelah terjadi MACIC CONFRONTATION dengan penjaga makam Mbah Haji Muhammad Yalin tersebut .
Suasana yang sepih dan asri karena dikelilingi pohon bakau, jarak, juga palm, ditambah lagi kicau burung menambah betah bagi mereka yang berziarah. Banyak pekerja proyek yang menyempatkan datang sekedar istirahat siang, sesekali mereka juga ikut membersihkan halaman makam ini. Banyak juga mereka yang datang dari luar kota untuk tirakat disini. Tapi anehnya mereka tahu makam ini bukan dari mulut ke mulut, tapi bisikan hatinya saat mereka tawasul di makam
makam Walliyullah lainnya.
Untuk memasuki makam ini tidak sulit. Cukup membawa kartu identitas, untuk ditukar dengan pass atau baged di pos utama SATPAM PT. Petrokimia, di jalan Gubernur Suryo. Jika anda ingin masuk dalam cungkup, bisa pinjam kunci di pos SATPAM tersebut, dengan syarat anda harus ada ijin dari juru kunci atau orang yang dipercaya merawat makam beliau, karena ini adalah etika dalam berziarah.