NasDem Dpc Kebomas
Ketua DPC kami, Kebomas dalam bingkai.
Mohon maaf dan mohon diperkenankan Mas Edy Prianto bila saya akan membuka bingkai demi bingkai aktifitas mas di Masyarakat. Biar lebih mengenal dan menjadi sahabat kental.
Roy Syaefuddin
Boleh juga nich ketua NasDem Dpc Kebomas .. Salam kenal pak RT..
Edy Prianto
Hehehe ... terima kasih Mbak Sekretaris NasDem Dpc Kebomas ... jadi terkenal nantinya ...
NasDem Dpc Kebomas
Roy Syaefuddin banyak aktifitas yg dilakukan ketua kami dan akan kami buka bingkai demi bingkai.
NasDem Dpc Kebomas
Edy Prianto biar nantinya orang tidak salah menilai dan tidak salah memilih. Karena sekarang banyak orang peduli namun hanya di akhir-akhir ini. Menjadi dermawan tapi tahun-tahun sebelumnya aktifitasnya tidak karuan.
Edy Prianto
Semoga saja lebih banyak mendatangkan manfaat daripada mudrahat dengan kemunculan foto ini ...
Afandi Kusuma
jempol
NasDem Dpc Kebomas
Maaf dengan kemunculan ini saya menilai akan berimbas positif. Orang akan mengenal sosok yang akan dipilih kelak 9 April 2014. Daripada beberapa calon dari Partai Sebelah sudah banyak yang mengedarkan dana agar mendukungnya. Kita tidak mengenal mereka kalopun yang pernah jadi tidak jelas kemanfaatannya. Jelas2 Dana Jasmas itu uang negara saja diakuinya. Justru kasihan nanti yang memanfaatkannya bila tidak hati2 seperti berita dibawah ini ...
NasDem Dpc Kebomas
Sejumlah Kalangan Menilai Dana Jasmas DPRD Gresik Rawan Dikorupsi
Gresik - Sejumlah kalangan berpendapat dana jaring aspirasi masyarakat (jasmas) DPRD Kabupaten Gresik senilai Rp 50 miliar rawan penyimpangan. Sebab pola pengelolaan dana dari APBD 2011 Pemkab Gresik itu mirip dengan Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) yang sudah banyak mengantarkan sejumlah oknum ke jeruji tahanan.
“Ada tahapan-tahapan yang bisa dimanfaatkan untuk penyelewengan, sehingga potensi korupsi sangat terbuka,” kata Suyanto, praktisi hukum dari Advokat Bunder Gresik, Selasa (28/12).
Salah satunya, proposal yang diajukan oleh kelompok masyarakat (pokmas) akan direkomendasikan oleh anggota dewan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Gresik. Pada tahapan inilah biasanya ada kesepakatan-kesepakatan “di bawah meja” yang disodorkan anggota dewan kepada pokmas. “Anggota dewan meminta ‘fee’ kepada pokmas pelaksana program. Sehingga ketika proyek diterima, dana yang dialokasikan sudah menyusut, karena sudah kepotong fee. Dan ini banyak terjadi juga pada P2SEM, ketika pelaporan kemudian seringkali mencuat kasus korupsi,” papar Suyanto.
Hal ini dibenarkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gresik Corruption Watch (GCW). Tatok Budiharsono, Koordinator GCW juga menduga akan ada kesepakatan fee agar proposal pokmas dapat digolkan. “Anggota dewan bisa meminta fee dengan janji proposal pokmas akan direalisasikan. Jika tidak ada fee, kami yakin usulan itu tidak akan direkomendasi oleh anggota dewan. Sementara, kepala SKPD pemilik anggaran juga tidak akan berani menyetujui proposal tanpa ada rekomendasi dari anggota dewan,” terangnya.
Di sisi lain Tatok menilai pengawasan dan kontrol masyarakat serta internal dewan juga sangat lemah. “Jadi sangat berpeluang untuk dijadikan ajang korupsi. Dan Badan Kehormatan (BK) yang dibentuk untuk mengontrol perilaku anggota dewan realitasnya tidak pernah berbuat apa-apa,” tandasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Zulfan Hasyim menjelaskan bila anggota dewan tidak ikut-ikut dalam penggarapan proyek. Mereka hanya menyalurkan proposal proyek kepada SKPD yang berhubungan dengan proyek tersebut. “Lolos atau tidaknya proposal tergantung SKPD-nya. Kami hanya menyalurkan saja. Dan perlu diketahui juga, kami tidak ikut-ikut dengan proyek tersebut,” jelasnya.
Terkait dengan adanya anggota dewan yang minta fee, Zulfan menegaskan dirinya menjamin tidak ada hal itu. Sebab dirinya sudah mewanti-wanti semua anggota DPRD untuk tidak meminta sukses fee. “Kalau itu dilakukan, itu menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing. Secara kelembagaan tidak ada hubungannya,” ujar Zulfan. (Sep)
Sumber Berita: Surabayapost, Rabu, 29 Desember 2010
Sumber Foto: dprd.gresik.go.id
Afandi Kusuma
Memang sulit kita bisa menemukan orang yang benar-benar peduli dan bersih, serta mampu melaksanakan tugas.
Saya ikut bangga menjadi sahabat Pak Edy Prianto.
[iklan]