POLITIK BALAS DENDAM
Istilah apalagi ini. Yang jelas ini bagian dari hukum sebab akibat, dimana masyarakat melakukan aksi membalas ketidak puasanya terhadap mantan calon “pujaannya” yang telah duduk di kursi empuk DRP/DPRD, Bupati, Gubernur bahkan Presiden.
Ini akibat umbar janji kotestan dalam suatu kampanye. Janji-janji berupa jabatan, fasilitas, uang, bahkan janji sebuah perubahan. Politikus memang hebat. Mereka bisa “MERAMPOK” aspirasi masyarakat lewat orasinya. Tapi setelah berhasil mendapatkannya, semua bisa jadi omong kosong. Rakyat seolah jadi sapi perahan yg selalu menjadi obyek eksploitasi dalam pemilu. Justru yang mengalami perubahan bukan nasib rakyat tapi diri pribadinya sendiri. Bahkan lupa apa yang telah dijanjikan kepada konstituennya. Hal ini lebih diperparah lagi dengan ulah para politisi yg menjelma jadi koruptor. Semakin menambah ketidak kepercayaan masyarakat.
Akibatnya apa?. Rakyat menjadi dendam. Pelampiasan dendam ini diwujudkan saat-saat musim kampanye seperti saat ini. Dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan Parpol, caleg, konotasinya selalu uang dan uang. OLEH OPO AKU?, DI KASIH BERAPA AKU?.
Hancurlah negara ini, jika penyelenggara pemilu, pemerintah, bahkan masyarakat menyikapi semua ini hanyalah suatu hal biasa dalam berdemokrasi. Karena panggung politik akan diisi oleh orang-orang yang bermodal tinggi. Politik dijadikan lahan investasi yg sangat menguntungkan yg nantinya bisa mengeruk untung sebesar-besarnya.
Semua orang akhirnya berlomba-lomba menjadi politikus. Bukan bermodal kemampuan berpolitik tapi bermodalkan uang.
Raden Mas Ali Hamdi
Tanda+ kiamat sudah sangat dekat
Historiyono Kusdaryanto
kiamat diperpolitikan kita
Raden Mas Ali Hamdi
Yupz
pantes anak.x pinter selangit wong bpk.x pinternya sanget
hehehe
Nujum Pak Belalang
APAKAH ITU JANJI........????
BAGI UMAT MUSLIM SANGAT BERAT DAN MENAKUTKAN BAGI YG TIDAK MENEPATINYA....!!!
BAGAIMANA JANJI CALGUP......???
SELAMA INI ADAKAH YG TERTUNAI JANJI MEREKA.....???
Afandi Kusuma
ya, banyak orang yang balas dendam, baik yang menjabat maupun yang rakyat...
Hrh Yanti
"Buka Dulu TopengMu,Kan kulihat wajahmu, kan ku lihat warnamu, Sebelum kau makan Uangku....(kata rakyat yg udh bosen milih)..