Bagus Cahyono
Selaras Status Cak Historiyono Kusdaryanto
LINGKARAN SETAN MONEY POLITIC
Pada kenyataannya Money Politic sudah menjadi tuntutan.
Para Kontestan meyakini bahwa masyarakat hanya mau memilih bila ada duit.
Di sisi lain masyarakat meyakini pula bahwa Kontestan yang jadi akan lupa pada harapan-harapan yang dititipkan padanya.
Masyarakat juga memahami bahwa motif pencalonan para Kontestan cenderung berorientasi pada PAD (Pendapatan Aku Dewe). Bukan dari Idealisme apalagi semangat pengabdian.
Bahkan sering dijumpai pula mereka yang semula berangkat dari keinginan mewujudkan Idealisme toh akhirnya tergerus arus materialis dan menjadi mandul.
Sehingga para konstituenpun kecewa. Sehingga mereka berusaha lebih cerdas dengan menghargai suaranya setara dengan rupiah. WAJAR. Walau tidak benar.
Mengikuti kewajaran itu, selanjutnya para kantung tebal yang tak tahu "Jadi" itu untuk apa juga ikut mencalonkan diri bermodalkan kekayaan semata, karena beroriantasi pada pendapatan yang sangat tinggi. Atau minimal modal kembali. Bahkan tidak sedikit yang berangkat dengan modal hutang.
Mereka gerojog masyarakat dengan uang agar buta pada kekosongan potensi mereka.
Yang kemudian mereka mengklaim segala pemberian dan bantuan yang diterima konstituennya sebagai pembelian atas suara yang telah diberikan. Dan pernah terdengar nada mengelak atas suatu teguran, "Tanggungjawab apa lagi ? Kan semua sudah saya berikan sebelum saya terpilih ? " PLAK !!! Ironis tapi telak.
"Kewajaran" demi "kewajaran" yang seperti lingkaran setan di masyarakat kita antara Calon Pemilih dan Calon Pilihan menjadikan demokrasi kita rusak dan tidak menghasilkan pilihan yang berbobot dan sama sekali tidak aspiratif.
So Rantai Lingkaran Setan itu harus diputuskan.
Jangan memilih yang tidak jelas track recordnya
Jangan pernah memilih hanya karena menilai omongannya
Mari kita pilih dari Tabiat-perilaku dan kiprahnya di masyarakat sebagai dasar
kemudian diantara mereka baru kita seleksi tingkat keilmuan dan potensi lainya.
Bagi yang mata duitan, ambil saja uangnya
Bagi komunitas yang butuh bantuan, terima saja tawarannya
Ini sikap yang tidak baik, tapi bila dilakukan bersama akan mampu menghalangi munculnya Pemenang yang Buruk dan bikin kapok. Shock terapi bagi yang bersangkutan dan lainnya agar tidak melakukan lagi di kesempatan berikutnya.
Mari mengajak dan memilih dengan menggunakan idealisme Demokrasi yang kita anut. Dan bila ternyata diantara pilihan dinilai tidak ada yang patut dipilih, anda berhak menentukan :
Memilih yang terbaik diantara yang terburuk tanpa penyesalan
atau
Menutup dan melipat kembali kartu suara seperti semula dan memasukkannya ke Kotak Suara dengan tenang dan berdoa semoga pemenangnya mampu mengemban amanah.
Historiyono Kusdaryanto
kalau masyarakat masih memilih orang-orang yang bermodal duit, bukan modal kemampuan menyuarakan suara rakyat, jangan heran kalau negara ini terus terpuruk seperti ini
Edy Prianto
Penulisan renyah seperti krupuk ikan namun sarat makna yang harus direnungkan ...
Edy Prianto
Jempol empat buat P. Bagus Cahyono siiip ...
Raden Mas Ali Hamdi
Minta izin untuk share
Afandi Kusuma
ya, aku juga share tulisannya Bagus Cahyono, mantap
[iklan]