Semoga suara lirih ini pun bisa didengar:
Apabila kita berjalan di sepanjang kota Gresik, kita akan termangu melihat kemajuan kota Gresik yang rruar biasa, terutama Gresik Kota Baru (GKB), seakan ibukota kota kita berpindah ke sana, kota laksana petromak yang menyala 24 jam. Berbagai aktivitas ada di sini, mulai dari pendidikan, pertokoan, dunia maya internet dkk-nya, kuliner (apalagi), sampai pedagang kaki lima dengan segala merk dagang.
Yang menjadi pemikiran adalah dampak kemajuan kota. siapa sangka coba Gresik mempunyai kota baru yang segegap gempita seperti ini, seperti sulap, mengubah semak belukar menjadi hunian yang laris manis, tertata rapi dan pusat kegiatan..
Adakah yang urun rembuk atau prediksi sederhana, kira-kira bagaimana perkembangan kota kita 5 tahun ke depan? dampak perkembangan dan kemajuan kota kita terhadap anak-anak kita, mengingat semakin maju suatu pembangunan kota, semakin banyak pula warung-warung kopi (kalau saru disebut warung kopi... ), warung internet, game online, arena konkow-konkow alias cangkrukan, dominasi kekerasan dalam proses menuju remaja, kurangnya pelatihan dan pendidikan pengendalian emosi...hadeeh, inilah fakta.
Kita mau apa dengan keadaan yang seperti ini?
Mungkin kita akan tuding kemajuan zaman sebagai alibi, tapi apakah itu cukup?
Yuuuk, untuk anak-anak kita, apa yang harus dan bisa kita perbuat/lakukan untuk mereka?
(Agustine Nurhayati)
[iklan]